News

Menteri AHY Dorong Tanah Masyarakat yang Disertifikatkan Bisa Makin Produktif


Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan penyelenggaraan Reforma Agraria Summit menjadi momentum yang baik karena Kementerian ATR/BPN melakukan review, evaluasi, dan melaporkan kepada masyarakat capaian terkait Reforma Agraria.

Mungkin anda suka

Hal tersebut disampaikan Menteri AHY saat menghadiri Reforma Agraria (RA) Summit 2024 di The Meru Sanur, Bali, yang dibuka pada Jumat (14/6/2024). Reforma Agraria Summit 2024 merupakan kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Penataan Agraria sebagai tindak lanjut dari kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2022 di Wakatobi dan GTRA Summit 2023 di Karimun.

Salah satu hal yang dibahas Menteri AHY pada kegiatan Reforma Agraria Summit ini ialah terkait pelaksanaan penataan akses setelah masyarakat menerima aset. “Jadi bagaimana kita mengevaluasi, tanah masyarakat yang sudah disertifikatkan itu dapat produktif,” ujar AHY dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Minggu (16/6/2024).

Menteri AHY juga menyampaikan dalam kegiatan tersebut dibahas berbagai tantangan terkait Reforma Agraria. Hal-hal yang dibahas salah satunya tantangan penyelesaian Reforma Agraria yang melibatkan berbagai kementerian/lembaga.

“Termasuk juga hambatan dan sumbatan yang terjadi dengan berbagai pihak lainnya baik di pusat maupun daerah,” tutur Menteri AHY.

Diharapkan dengan evaluasi yang dilakukan, Reforma Agraria Summit 2024 ini bisa menjadi jembatan pelaksanaan Reforma Agraria pada pemerintahan selanjutnya.

Dalam kegiatan tersebut, Menteri AHY didampingi oleh Pembina IKAWATI ATR/BPN, Annisa Pohan Yudhoyono, sejumlah Staf Khusus dan Tenaga Ahli, Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN, serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Bali. 

Modernisasi dan Penguatan Seluruh Kantor Pertanahan 

Menteri AHY menginginkan adanya modernisasi dan penguatan terhadap seluruh Kantor Pertanahan (Kantah). Hal ini disampaikan saat mengunjungi Kantah Kabupaten Badung, Bali.

“Kantah Kabupaten Badung ini termasuk yang sudah bagus, tetapi di tempat lain tidak semuanya sudah seideal ini. Inilah yang menjadi tantangan Kementerian ATR/BPN,” kata Menteri AHY.

Penyimpanan warkah yang jumlahnya terus bertambah menjadi salah satu tantangan bagi Kantah. Menteri AHY menyebutkan upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut ialah melalui digitalisasi.

“Sambil kita melakukan alih media dengan merubah dokumen fisik menjadi elektronik, tetap butuh waktu masa transisi untuk penyimpanan. (Dokumen) ini kan harus aman betul, jangan sampai rusak karena cuaca atau hilang dan sebagainya,” tutur Menteri AHY.

Diharapkan, ada anggaran yang dapat dialokasikan untuk bisa merenovasi Kantah-Kantah agar dokumen pertanahan bisa tersimpan dengan baik.

 

 

 

 

Back to top button