Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang akan melahirkan atlet-atlet bertalenta dan mampu berprestasi di tingkat internasional.
Karena itu dirinya meminta KONI daerah untuk memperkuat pembinaan atlet usia dini yang diharapkan ke depannya mampu menjadi atlet elit Indonesia untuk berlaga di kancah internasional.
“Perkuat pembinaan atlet di daerah khususnya atlet usia dini. Dengan pembinaan yang maksimal diharapkan ke depan merekalah yang menjadi tumpuan kita di berbagai kejuaraan internasional,” katanya saat berada di Medan, Minggu (29/1/2023).
Ia mengatakan PON yang digelar empat sekali memang harapkan menjadi media untuk melahirkan talenta-talenta muda potensial yang ujungnya nanti mereka bisa berprestasi di tingkat internasional.
Sebagaimana yang terdapat dalam Desain Besar Olahraga Nasional (BON), disebutkan bahwa sasaran pembinaan atlet jangka panjang nantinya adalah Olimpiade sebagai pesta olahraga multi ajang terakbar di dunia.
Untuk itu kepada KONI daerah yang memang menjadi ujung tombak pembinaan atlet di daerah, harus mampu menyiapkan atlet binaannya dengan sebaik-baiknya. Perbanyak jam terbang atlet karena itu juga menjadi salah satu pendorong kematangan dalam berkompetisi.
“Saya memahami bahwa daerah ingin atletnya memiliki prestasi. Namun alangkah baiknya prestasi itu didapatkan dari pembinaan. Yang lain-lain itu hanya penyerta saja,” ujarnya.
Menurutnya, jika pembinaan sudah berjalan dengan baik di daerah, maka di tingkat pusat nantinya akan lebih mudah mencari atlet potensial. Sehingga mampu berlaga di tingkat internasional.
Dengan begitu, regenerasi atlet akan terus berjalan dengan baik. “Jangan itu-itu saja atletnya. Sudah dia tampil di Asian Games, lalu di SEA Games dan muncul lagi di PON. Jadi intinya PON adalah untuk melahirkan atlet atlet muda yang nantinya mampu mengisi posisi sebagai atlet elit nasional,” pungkasnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)