Hangout

Menko PMK: Konsumsi Daun Kelor Bisa Cegah Stunting

Pemenuhan gizi pada balita merupakan salah satu kunci penting dalam upaya mencegah terjadinya kekerdilan atau stunting. Penggunaan bahan pangan lokal yang memiliki kandungan zat gizi yang tinggi dapat menjadi pilihan orang tua untuk memenuhi gizi anak-anaknya.

“Misalnya ubi kayu atau singkong, kacang hijau, hingga daun kelor, merupakan bahan pangan lokal yang bermanfaat dalam mendukung pemenuhan gizi balita, bahkan daun kelor itu memiliki banyak manfaat bagi balita dalam upaya mencegah stunting,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, di Jakarta, Selasa (13/12/2022)

Terkait hal itu, Muhadjir  mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Dia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting. Pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto menambahkan,  pemerintah terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi untuk mencegah terjadinya stunting.

Agus juga mengatakan perlunya pelaksanaan intervensi gizi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran.

Ia menjelaskan,  menurut Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting disebutkan intervensi gizi spesifik adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting.

“Misalnya, pada balita antara lain pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan, suplementasi vitamin A, suplementasi mikronutrien, dan suplementasi zinc dan besi,” katanya.

Sementara intervensi gizi sensitif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting.

“Misalnya, pencegahan dan pengobatan balita yang sakit, tata kelola kasus malnutrisi akut sedang dan berat, penyediaan air dan sanitasi, pemberian obat cacing,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button