Market

Menko Airlangga Ingatkan Ketahanan Energi Demi Suksesnya Pemulihan Ekonomi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bilang, pembangunan ekonomi suatu negara berimplikasi langsung kepada meningkatnya permintaan energi. Dalam hal ini, ketahanan energi menjadi faktor penting dalam proses pemulihan ekonomi.

Alhasil, kata dia, sektor energi menjadi salah satu sektor kunci dalam pemulihan ekonomi. “Ketahanan dan keandalan suplai energi akan semakin dibutuhkan, terutama pada 2045, di mana ekonomi Indonesia diharapkan memiliki produktivitas yang tinggi dan inovatif,” papar Menko Airlangga saat memberikan sambutan kunci secara virtual dalam acara Webinar Nasional G20 yang membahas transisi energi bertajuk Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta, Kamis (17/02/2022).

Pemerataan akses energi yang terjangkau, lanjut Menko Airlangga, berdampak langsung kepada fasilitas esensial. Seperti pendidikan dan kesehatan, yang berujung kepada penguatan ekonomi.

Pada 2020, lanjut Menko Airlangga, permintaan energi final nasional dalam skenario Business as Usual (BaU), diproyeksikan mencapai 548,8 Million Tonnes of Oil Equivalent (MTOE).

Di mana, skenario pembangunan berkelanjutan sebesar 481,1 MTOE, dan skenario rendah karbon sebesar 424,2 MTOE. Umumnya disumbang dari sektor transportasi dan industri. ”Dalam pengembangan energi dan upaya pemenuhan kebutuhan nasional, kita telah memiliki garis kebijakan transisi energi atau check point yang dijadikan acuan,” ucap Menko Airlangga.

Menko Airlangga menjelaskan, mengenai penyelarasan terobosan riset perguruan tinggi dan dunia akademis dengan kebutuhan adopsi teknologi di bidang energi ketersediaan dan keterjangkauan isu sentral yang memerlukan solusi cepat. ”Saya harap Webinar Science 20 sebagai engagement group yang mewakili akademisi dan ilmuwan dalam forum G20 dapat memberikan kontribusi, pencerahan dan kajian guna menguatkan komitmen Indonesia menuju pemulihan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Menko Airlangga.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button