Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa angka kesembuhan anak yang terkena stunting masih terbilang kecil.
“Data kita yang paling baik itu hanya 20 persen yang sembuh, jadi jangan sampai menunggu anak terkena stunting,” kata Menkes Budi saat ditemui di kawasan Kembangan, Jakarta Barat (25/1/2023).
Menurutnya, anak yang terkena stunting akan menyebabkan kemampuan kognitifnya rendah. Sehingga menjadikan anak tersebut bodoh.
“Karena memang kalau anak kena stunting itu, IQ-nya berada di bawah rata-rata dan anak menjadi bodoh,” jelasnya.
Lebih lanjut, Budi meyampaikan bahwa data stunting di Indonesia pada tahun lalu turun dari 24 persen menjadi 21 persen pada 2022. Namun, angka tersebut masih terbilang tinggi.
“Itu masih tinggi dari data 4,7 atau 4,8 juta,” tambah Budi.
Sebagai informasi, Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik, Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D SpA(K), menganjurkan untuk memberi makanan pendamping ASI pada bayi dengan protein Hewani demi cegah stunting.
Adapun protein hewani yang ia sarankan, meliputi seperti telur, ikan, daging atau ayam. Namun, tetap memperhatikan usia bayi dan tekstur dari makanan yang diolah tersebut.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)