News

Mengenang Eril, UAH Ingatkan Pesan Pertama Nabi Menyikapi Kematian

Ustaz Adi Hidayat atau UAH memberikan penjelasan mengenai kehidupan dan kematian setiap manusia yang sudah pasti.

Hal ini disampaikannya di depan jemaahnya yang disiarkan melalui Youtube-nya, sekaligus mengenang atas kepergian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang tenggelam di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.

UAH memulai materinya dengan pesan pertama Nabi Muhammad SAW ketika menyikap kematian yang dinilai sangat sederhana, singkat, dan padat.

Pesan tersebut adalah Udzkuru mahasina mautakum yang artinya adalah kenanglah kebaikan-kebaikan orang yang telah wafat di antara kalian.

“Sederhana, singkat, padat tapi dalam. Jadi yang dicari bukan kekurangan, karena yang hidup pun pasti masih banyak salahnya,” ujar UAH dikutip dari Adi Hidayat Official.

Pada umumnya, sambung UAH, kebaikan-kebaikan yang diviralkan itu terlihat atau terdengar setelah manusia itu wafat. Bahkan bisa terlihat ketika ada yang wafat dan orang-orang di sekitarnya melayat, mendoakan, dan menyalatkan.

“Sekarang tanyakan kepada diri kita kalau pulang (wafat) kira-kira yang melepas siapa? Yang menyalatkan siapa? Kadang-kadang ada peristiwa unik, jenazahnya ada tapi yang menyalatkan tidak ada. Yang menarik, jenazahnya tidak ada tapi yang menyalatkan banyak,” katanya.

Jebolan Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah itu menegaskan bahwa kematian bagi setiap manusia adalah pasti, yang membedakan adalah caranya.

Sehingga nantinya ada di antara manusia yang memohon kepada Allah SWT ingin menjadi syahid atau meninggal saat sujud atau sedang salat, dan terjadilah seperti yang diinginkan.

“Tapi nanti ada (manusia) yang menginginkan sesuatu, Allah menginginkan lebih baik dari itu, ada juga yang demikian,” jelasnya.

Pesan yang dititipkan Alquran

Mengenai kematian dan kehidupan manusia juga dibahas dalam Alquran yaitu Surat Al Mulk ayat ke-2, Allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā, wa huwal-‘azīzul-gafụr, yang artinya adalah “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun”.

“Pesan penting yang harus dibawa, jika terjadi satu kematian, atau kehidupan berlangsung, maka pesan pertama yang dititipkan oleh Alquran kepada kita yang masih hidup di sekitarannya adalah ‘liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā‘. Sebetulnya untuk menguji kita di balik yang wafat itu, kebaikan apa yang ditinggalkan, sehingga bisa kita teladani semasa di kehidupan, sehingga saat pulang minimal mendapatkan perhatian doa yang serupa atau lebih,” pungkas UAH.

Sebelumnya, UAH juga menceritakan menyempatkan diri bertakziah atas kepergian Eril dan bertemu langsung dengan Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Sabtu (4/6/2022).

Seperti yang telah diberitakan, Eril diyakini telah meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Aare, Swiss. Ridwan Kamil dan Atalia Praratya beserta pihak keluarga pun telah ikhlas untuk melepas kepergian Eril.

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button