Arena

Membahayakan Pebalap, Sirkuit Mandalika Diminta Diaspal Ulang Pakai Spesifikasi yang Benar

Rangkaian tes pramusim menghadapi MotoGP 2022 telah resmi berakhir di Sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (13/2). Sorotan pun datang mengenai trek yang sempat ramai pebalap keluhkan di tes pramusim.

Sejumlah keluhan yang terekam dari penyelenggaraan tes pramusim adalah trek yang kotor akibat hujan, paparan debu sebagai dampak dari penyelesaian proyek di luar lintasan, serta kerikil yang terpental dari pebalap yang melaju di depan pebalap lain.

Federasi Balap Motor Internasional (FIM) dan Dorna Sport sebagai penyelenggara MotoGP memiliki persyaratan serta standar sirkuit mulai dari kondisi lintasan, area gravel (kerikil), aspal lintasan, area run-off, sistem drainase, ruang pengendali balapan, jaringan satelit, penataan area paddock, pusat medis, hingga pencatatan waktu balapan.

Sebelumnya Managing Director Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, menyebut tes MotoGP Mandalika berjalan sukses meski ia tak menampik ada keluhan dari pebalap mengenai kondisi trek.
Tes MotoGP Mandalika berakhir pada Minggu (13/2) dengan pebalap Repsol Honda Pol Espargaro menjadi rider tercepat dalam tes. Tes di Sirkuit Mandalika juga menimbulkan sejumlah keluhan dari pebalap.

Selain kondisi trek yang kotor, sejumlah pebalap juga mengeluhkan kerikil yang lepas dari aspal Sirkuit Mandalika. Namun Ezpeleta menganggap itu hal biasa untuk sirkuit yang baru. Putra dari Carmelo Ezpeleta itu mengatakan tes MotoGP Mandalika berjalan sukses.

“Seperti kita pergi ke sebuah sirkuit baru untuk kali pertama, pastinya ada tantangan. Tapi secara keseluruhan ini jelas pengalaman yang bagus bagi tim, baik Dorna dan tim lokal, bagi semua tim dan pebalap yang datang ke sini,” ucap Ezpeleta dalam Media Hub Dorna.

Bukan Cuma Kotor

Menurut jurnalis Inggris Simon Patterson permaasalahan dari sirkuit mandalika tak sekadar trek kotor dan berdebu.

Ia menulis sebuah laporan dalam artikel di the-race.com pada Senin (14/2/2022) bahwaa masalah besar pada sirkuit yang sangat berkaitan dengan keselamatan pebalap.

Menurut Patterson, trek yang kotor dan berdebu dapat dimaklumi mengingat kegiatan konstruksi masih berlangsung di area sirkuit.

Namun, ia menyebut hal itu bukan masalah utama di Sirkuit Mandalika.

Sebagai jurnalis yang kerap meliput berbagai event MotoGP, Patterson menyebut masalah trek berdebu biasanya juga terjadi di Sirkuit Losail Qatar atau Termas de Rio Hondo Argentina.

44 Pol Espargaro Dsc6702 - inilah.com
Pol Espargaro

Patterson menilai, Mandalika sebenarnya menghadapi masalah berbeda yang jauh lebih berat sebagai tuan rumah.

“Trek sangat kotor dan di lintasan hanya tersedia satu jalur yang bersih tanpa ada batu. Sifatnya berbeda ketika race Moto3, Moto2 dan MotoGP resmi digelar, yang mana seluruh jalur harus bersih,” kata Simmon Patterson dalam tulisannya.

Jadi, ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika masalah ini masih terjadi saat Sirkuit Mandalika menjadi venue perhelatan MotoGP Indonesia pada 18-20 Maret mendatang.

Dalam artikelnya, Patterson menyebut kondisi trek Sirkuit Mandalika belum terlihat saat perhelatan ajang World Superbike (WSBK) pada 19-21 November 2021.

Selain spesifikasi motor yang power-nya lebih rendah dari MotoGP, balapan WSBK waktu itu juga berlangsung dalam cuaca hujan sehingga menurunkan suhu lintasan.

Tak Sesuai Spesifikasi

Patterson juga menulis bahwa Sirkuit Mandalika butuh pengaspalan ulang.

Namun, pengelola sirkuit menyebut tak punya cukup waktu karena perhelatan MotoGP tinggal tersisa kurang dari lima pekan.

6a8d6dc9 368a 40c7 844b A7644f1423c5 Jpg - inilah.com
Juara MotoGP 2021, Fabio Quartararo beradu cepat dengan pebalap Darryn Binder di Sirkuit Mandalika (12/2/2022).

Dalam laporannya, Patterson menulis bahwa spesifikasi batu pada aspal yang Sirkuit Mandalika pakai tak sesuai dengan rekomendasi konsultan.

Rupa-rupanya memakai materi sesuai rekomendasi, lintasan Sirkuit Mandalika malah memakai batu tambang lokal.

Alhasil, jenis batu yang ada di Sirkuit Mandalika ia sebut tidak menempel dengan kuat di aspal.

Mencari Solusi

Grand Prix Safety Officer FIM, Franco Uncini mengaku ragu menggelar MotoGP Mandalika mengacu kondisi terkini usai berlangsungnya tes pramusim pada 11-13 Februari. Dengan sisa waktu kurang lebih satu bulan, Uncini menyampaikan FIM akan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang di Mandalika untuk memperbaiki trek.

“Kami menyelesaikan tes tanpa masalah apapun, tapi kami takut untuk menggelar Grand Prix [MotoGP Mandalika] dengan kondisi seperti ini. Kami akan mencari solusi untuk menggelar Grand Prix dengan aman dan tenang,” kata Uncini dilansir dari GPOne, Selasa (15/2).

Sebagai bagian dari keselamatan pebalap dan reputasi penyelenggara, keluhan-keluhan tersebut harus segera mendapat perhatian dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) agar saat balapan MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti, sirkuit berada dalam kondisi prima untuk menyambut aksi para pebalap motor dunia. Ini sekaligus juga untuk menjaga pamor Sirkuit Mandalika tetap memesona di mata dunia.

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button