Arena

Jalan Buntu Chelsea Mengakhiri 9 Tahun Kutukan di Old Trafford

Sarang dari ‘Setan merah’ Manchester United, Stadion Old Trafford, kembali menjadi tempat yang tidak ramah bagi para pemain Chelsea. Padahal, pada musim ini, Chelsea amat tangguh bila bermain di kandang lawan. Kendati mendominasi laga, “Si Biru” ditahan MU, 1-1, pada laga yang berakhir Jumat (29/4/2022) dini hari WIB.

Melansir situs resmi EPL dari catatan Statistik, jumlah kemenangan yang diraih Chelsea musim ini jauh lebih banyak diraih saat mereka bermain di kandang lawan. Dari 33 laga yang telah dijalani Chelsea, mereka memetik 11 kemenangan saat bertandang ke markas lawan. Jumlah tersebut jauh melampaui kemenangan yang mereka hasilkan di kandang sendiri, yaitu sebanyak 8 kemenangan.

 

Tangkapan layar statistik premierleague.com- inilah.com
Tangkapan layar statistik head-to-head (premierleague.com)

Keperkasaan Chelsea saat berlaga di markas lawan seakan sirna seketika di Stadion Old Trafford. “Si Biru” harus puas bermain imbang 1-1 dengan MU meski mendominasi sepanjang laga. Hasil imbang tersebut memperpanjang catatan nirkemenangan Chelsea di Old Trafford.

Padahal, Old Trafford bukanlah tempat yang tidak mungkin untuk ditaklukkan. Sepanjang musim ini, MU telah menelan empat kekalahan di Old Trafford dari Aston Villa, Liverpool, Manchester City, dan Wolverhampton Wanderers.

Kutukan 9 tahun

Terakhir kali Chelsea menang di sana sudah 9 tahun berlalu pada Mei 2013, yaitu kala masih diasuh manajer asal Spanyol, Rafael Benitez. Setelah itu, Chelsea tidak berdaya saat meladeni MU di Old Trafford. “Setan Merah” tidak terkalahkan dalam delapan pertemuan terakhir Liga Inggris di Old Trafford melawan Chelsea. MU sukses meraih tiga kemenangan, lima kali imbang, dengan lima laga di antaranya tanpa kebobolan.

Gettyimages 1394279926 612x612 - inilah.com
Selebrasi Cristiano Ronaldo bersama rekannya saat laga melawan Chelsea di Stadion Old Trafford, Jumat (29/4/2022) (Gettyimages)

Kutukan Chelsea yang tidak pernah menang di Old Trafford tersebut berlanjut di musim ini. Harapan untuk mengakhiri kutukan itu sempat hadir kala bek sayap Marcos Alonso memecah kebuntuan di menit ke-60. Namun, megabintang MU, Cristiano Ronaldo, menggagalkan upaya Chelsea meraih kemenangan perdana di Old Trafford setelah sembilan tahun lamanya. Ia membalas gol di menit ke-62.

“Satu tim pantas menang dan itu seharusnya adalah kami. Kami tidak mengoptimalkan setiap peluang yang ada. Itu adalah penampilan yang sangat-sangat bagus, tetapi kami tidak cukup menentukan. Kami kurang memiliki determinasi di dalam kotak penalti untuk memenangkan pertandingan. Terkadang, itu terjadi. Kami harus belajar dari itu. Anda harus klinis untuk mendapatkan hasil bagus. Kami harus hidup dengan satu poin tetapi itu bukan hasil yang adil,” tutur Manajer Chelsea Thomas Tuchel, dikutip Sky Sports seusai laga itu.

Kekecewaan Tuchel amat berdasar mengingat performa Chelsea yang luar biasa. Mereka terus menekan pertahanan MU sejak pertandingan mulai. Tuchel menggunakan formasi 3-4-1-2 yang bisa berubah menjadi 5-3-2 ketika mendapat serangan dari MU. Dua pemain sayap Chelsea, Marcos Alonso dan Reece James, aktif bergerak untuk membantu serangan sekaligus bertahan.

Dominan tim tamu

Sepanjang babak pertama, para pemain Chelsea piawai membuka dan mencari ruang di lini belakang MU. Upaya itu membuahkan hasil dengan hadirnya dua peluang emas dari penyerang Kai Havertz. Namun, penyelesaian akhir yang buruk dari Havertz membuat Chelsea gagal mencuri gol lebih dulu. Skor kacamata bertahan hingga babak pertama usai.

Gettyimages 1240312344 612x612 - inilah.com
Nemanja Matic dari Manchester United secara tidak sengaja menginjak Reece James dari Chelsea (Foto Gettyimages)

“Mereka memiliki lebih banyak peluang, tetapi kami terlihat jauh lebih baik daripada beberapa minggu terakhir. Kami tidak menyerah dan menunjukkan karakter yang baik,” ujar Nemanja Matic.

Pada babak kedua, Chelsea melanjutkan dominasinya dengan tidak memberikan kesempatan bagi para pemain MU untuk mengembangkan permainan. “Si Biru” terus mengepung pertahanan MU. Adapun MU sesekali membalas melalui skema serangan balik.

Area kiri pertahanan MU yang Alex Telles jaga kerap tereksploitasi para pemain Chelsea dalam memulai alur serangan. Upaya itu berhasil saat James memberikan umpan silang yang kemudian dipantulkan Havertz kepada Alonso untuk dikonversi menjadi gol.

Statistik pertandingan Manchester United versus Chelsea pada laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Jumat (29/4/2022) dini hari WIB. - inilah.com
Statistik pertandingan Manchester United versus Chelsea pada laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Jumat (29/4/2022) dini hari WIB.

Stadion Old Trafford yang sempat hening kembali bersorak saat Ronaldo mencetak gol penyeimbang dua menit setelah Alonso mencetak gol. Ronaldo yang lolos dari perangkap offside dengan tenang mengontrol bola hasil operan lambung dari Nemanja Matic. Dalam sekali kontrol, Ronaldo melepaskan tembakan keras yang tidak mampu kiper Edouard Mendy halau.

Walau kebobolan dalam waktu yang relatif singkat usai mencetak gol, para pemain Chelsea tidak lantas terpaku. Mereka justru kian bersemangat kembali meneror gawang MU. Serangan bergelombang Chelsea sepanjang laga kian mempertegas dominasi mereka. Statistik mencatat, Chelsea mendominasi penguasaan bola mencapai 65 persen.

“Si Biru” juga lebih unggul dalam urusan menciptakan peluang. Sepanjang pertandingan, Chelsea melepaskan 21 tembakan dengan enam di antaranya mengarah tepat ke sasaran. Jumlah itu kontras dengan MU yang hanya melepaskan enam tembakan dan tiga di antaranya mengarah ke gawang Chelsea.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button