News

Megawati Minta Emak-emak Rebus Makanan, Netizen Singgung Indosat Habis Digoreng

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta ‘emak-emak’ alias para ibu rumah tangga beralih merebus makanan ketimbang mengeluhkan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.

Ia mengatakan, kelangkaan minyak goreng yanfg sedang menerpa seluruh wilayah di Indonesia seharusnya menjadi momentum merubah pola pikir masyarakat agar tidak lagi menggunakan minyak goreng sebagai kebutuhan sehari-hari.

Pernyataan Megawati ini pun langsung menjadi perbincangan netizen. Para warganet menilai, tidak seharusnya pepimpin partai yang mengatasnamakan partai ‘Wong Cilik’ justru tidak berpihak kepada rakyat.

“Masih mau pilih PDIP setelah mendengar omongan Megawati seperti ini? Mikir!,” tulis seorang netizen @bosstemlen, Jumat (18/3/2022).

Netizen lainnya menyampaikan, wajar Presiden RI Kelima itu melontarkan statemen yang melukai hati rakyat. Netizen @risqaaaaa_ mengutip pernyataan Cak Nun tentang Megawati.

Cak nun kan udah bilang, jangan emosi sama bu mega. Bu mega kan tidak pernah sekolah, tidak pernah jd manusia biasa seperti kita, tidak tau rasanya utang, sejak kecil beliau itu anak presiden di istana. Jd ya jgn suruh bu mega buat ngerti itu, wong dia ga ngerti,” tulisnya.

“Bu mega. Mgkn kalau partai anda oposisi pasti akan kritik pemerintah krn langkanya minyak goreng. Tp krn partai anda penguasa jd kepekaan anda thd rakyat sdh hilang. Koq bisa ketum partai wong cilik malah mencibir ibu2 yg antri beli minyak goreng?,” tambah @Umarhasibuan_.

“mulai menjabat presiden 2001, ngatasi krisis 98 pak habibie n Gusdur ga dianggap, iya sih orang yg sudah meninggal ga bisa membela diri, sama hal nya dokter sunardi..
yg paling diingat dari bu Mega itu penjualan Indosat sih menurut gw,” sebut @EdiMahaMG.

Sebagai informasi, Indosat merupakan BUMN strategis nasional yang berdiri sejak tahun 1967. Pada era kepemimpinan Megawati, Indosat dijual ke Singapura

Tepatnya pada tahun 2002, pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas menjual saham Indosat kepada STT Communication Ltd yang sahamnya dikuasai Temasek milik pemerintah Singapura. Indonesia yang saat itu dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri menjual 517,5 juta lembar saham mewakili sekitar 50 persen dari saham seri B dalam dua tahap.

Back to top button