Thursday, 04 July 2024

Megaproyek IKN Libatkan Sinarmas Perburuk Kerusakan Lingkungan

Megaproyek IKN Libatkan Sinarmas Perburuk Kerusakan Lingkungan


Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tak hanya memberatkan APBN. Selain tak ada investor asing yang tertarik, megaproyek IKN yang melibatkan PT Sinarmas Land Tbk terus memunculkan masalah kerusakan lingkungan. 

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Iqbal Damanik menilai pembangunan IKN tidak seharusnya diadakan karena kondisi lingkungan yang sedari awal tidak mendukung.

“Jadi situasinya sebenarnya sudah buruk, ditambah beban sama ibu kota negara baru atau ibu kota baru itu akan menambah beban yang semakin berat dan situasi lingkungan yang semakin buruk sebenarnya bagi wilayah IKN,” kata Iqbal kepada Inilah.com saat dihubungi Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Iqbal tidak menutup fakta pembangunan IKN telah memberikan dampak buruk lingkungan yang cukup parah. Belum lagi, ketika IKN nantinya diresmikan sebagai kota baru.

“Kalau melihat yang namanya kota kan, IKN kan akan dibangun kota ya, kalau kita melihat kota sebenarnya dia akan terus tumbuh kan. Dan ketika dia tumbuh itu tentu dampak lingkungannya akan tetap tumbuh. Jadi kalau misalnya kita bilang IKN semakin hari semakin tinggi dampak lingkungannya sebenarnya itu akan terjadi,” ujarnya.

Iqbal menekankan, kerusakan lingkungan di kawasan IKN akan terus terjadi seiring dengan pembangunan yang akan terus-menerus dilakukan. Ia pun menegaskan bahwa tanpa adanya daya dukung lingkungan yang kuat, bukan tidak mungkin kondisi lingkungan di IKN akan semakin memburuk.

“Enggak hanya berhenti karena intensitasnya pembangunan yang akan terus berlanjut tapi sepanjang itu akan menjadi kota sebenarnya tanpa didukung dengan daya lingkungannya, semakin hari akan semakin berkurang sebenarnya,” terang dia.

Oleh karena itu, Iqbal mengaku pihaknya masih terus mendorong pemerintah, khususnya Otorita IKN, untuk mempertimbangkan kembali keberlanjutan IKN. Ia menegaskan ibu kota baru bukan menjadi kebutuhan prioritas masyarakat saat ini.

“Kita tuh sedang tidak membutuhkan ibu kota baru karena akan menimbulkan memperbanyak emisi baru ketimbang membutuhkan situasi yang kita rendah emisi,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui memberikan “hadiah” kepada PT Sinarmas Land Tbk,  dalam wujud menetapkan BSD City sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Hadiah ini dinilai sebagai balas budi karena Sinarmas Group menjadi salah satu investor dalam negeri pada megaproyek pembangunan IKN.

Namun hadiah tersebut tidak disambut baik oleh kalangan ekonom hingga aktivis lingkungan. Mereka menilai pemberian PSN kepada Sinarmas kental akan nuasa politik.

Ekonom muda yang juga Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyebut sebenarnya kalau IKN tidak merusak hutan dan prosesnya lebih inklusif, semakin mudah menjadikan hijau. “Tapi kan malah deforestasi dilakukan,” ujar Bhima dalam keterangannya di Jakarta dikutip Minggu (16/6/2024).

Bhima lebih lanjut membeberkan hasil foto satelit dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (AS), atau NASA, yakni telah terjadi perubahan kondisi hutan di Kalimantan Timur, setelah dijalankan proyek pembangunan IKN yang nilai investasinya mencapai Rp466 triliun.

Lembaga tersebut merilis hasil potret pembangunan IKN yang ditangkap OLI-2 (Operational Land Imager-2) di Landsat 9 dan OLI di Landsat 8. Seperti dirilis Earth Observatory NASA, diperlihatkan foto IKN pada April 2022 dan Februari 2024. Pada 2024, terlihat banyak lahan di dalam hutan yang sudah dibuka. Artinya, hutan itu sudah gundul dan berubah wujud menjadi jalan utama.