News

Mayoritas Masyarakat Indonesia Menilai Situasi Ekonomi Nasional Buruk

Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei yang menunjukkan evaluasi publik terhadap kondisi umum ekonomi nasional. Hasilnya tidak mengherankan karena mayoritas dari 1.200 responden menilai kondisi ekonomi buruk.

“Ini pertanyaan untuk menilai situasi ekonomi yang tidak dirasakan langsung oleh responden tapi menilai ekonomi yang mereka presepsikan atau mereka nilai dalam kondisi situasi nasional,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden yang tersebar secara proporsional secara nasional. Dedi mengungkapkan hanya 2 persen responden yang menilai situasi ekonomi nasional sangat baik. Sebanyak 31 persen merasa kondisinya baik, 42 persen menganggap buruk, 7 persen menilai sangat buruk, dan 18 persen di antaranya tidak menjawab atau mengaku tidak tahu.

“Berarti hanya 33 persen yang menyatakan baik dan sangat baik,” tambah Dedi.

Menurut dia, angka yang menunjukkan masyarakat menilai kondisi ekonomi baik dan sangat baik menurun dari beberapa hasil survei sebelumnya yang dilakukan IPO. “Pada bulan Maret, kalau tidak keliru, kondisi ekonomi dianggap bagus hampir 69 persen, linier dengan kepercayaan publik terhadap pemerintah,” tutur Dedi.

Responden juga ditanyai tentang dampak kondisi ekonomi nasional terhadap situasi ekonomi rumah tangga. Hasilnya, 6 persen menjawab sangat berdampak, 49 persen terdampak, 18 persen mengaku tidak terdampak, dan 27 persen menjawab sangat tidak terdampak. “Separuh dari populasi yang disurvei menyatakan bahwa ekonomi nasional buruk sekaligus dampaknya juga berimbas pada situasi ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat,” tandas Dedi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button