Hangout

Maya Watono, Pemain Lama Bisnis Iklan Jadi Direktur Marketing Injourney

Menteri BUMN Erick Thohir memilih Maya Watono menjadi Direktur Marketing and Consumer Experience PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).

Tentu saja, Menteri Erick punya alasan khusus sehingga menarik Maya masuk jajaran direksi holding perusahaan pariwisata pelat merah. Cocok mungkin karena Maya adalah pemain bisnis periklanan selama belasan tahun.

Dalam rekaman suara kepada media, Maya sadar bahwa tugas baru yang diembannya bukanlah perkara mudah. “Memang ini tidak mudah karena saya dari industri periklanan selama 15 tahun dan ya ini yang jadi hal yang baru bagi saya,” kata Maya.

Sejan 2019 hingga 2022, Maya adalah Country CEO Dentsu Indonesia, anak usaha Dentsu International. Sebuah perusahaan periklanan berkelas dunia yang berpusat di London, Inggris. Perusahaan ini memiliki 11 merek global yang terkemuka.

Sepanjang 2006-2018, Maya menjabat CEO di PT Dwi Sapta Integrated Marketing Communication (Dwi Sapta IMC). Perusahaan yang bergerak di bidang periklanan sejak 1981.

Maya menempuh pendidikan di The University of Western Australia mengambil jurusan Psychology and Marketing. Berhasil menyelesaikan pendidikannya dan meraih gelar Bachelor of Science and Bachelor of Commerce pada 2004.

Selama menempuh pendidikan, ia pernah menjadi penerima beasiswa pertukaran mahasiswa ke McGill University di Montreal, Kanada. Ia juga mendapat penghargaan sebagai Outstanding Academic Achievement di Edith Cowan University.

Hingga kemudian Maya ditunjuk Menteri Erick sebagai Direktur Marketing PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Dan melantiknya pada Jumat (14/1/2021), secara daring.

Asal tahu saja, Injourney diresmikan Presiden Jokowi sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung pada Kamis (13/1/2022). Sebelumnya, holding ini terbentuk pada Oktober 2021.
“Saya luncurkan Injourney Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung hari ini di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB),” ujar Jokowi.

Ia berharap Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung akan membuat sektor pariwisata lebih maju. Selain itu, tata kelola juga diharapkan lebih efisien dan sederhana.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button