Hangout

Masih Mau Simpan Uang di Rumah? Ikuti Tips Ini Agar Tidak Rusak

Kisah pilu dialami penjaga SDN Lojiwetan, Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah yang uang hasil jerih payahnya menabung selama 2,5 tahun senilai Rp50 juta sebagian rusak dimakan rayap. Memang sebaiknya Anda menyimpan uang di bank agar aman. Namun, bagaimana jika ingin tetap menyimpan di rumah?

Kisah pilu yang sempat viral di media sosial itu dialami Samin, pria berusia 53 tahun yang bekerja sebagai penjaga sekolah. Ia kerap menerima hadiah pemberian dari melayani para guru seperti membuatkan minuman atau ketika diminta tolong untuk memfotokopi dokumen.

Dari aktivitas melayani para guru itu, ia bisa menabung Rp100 ribu hingga Rp200 ribu setiap harinya. Ia menabung karena memiliki keinginan pergi haji bersama istri dan kedua anaknya. Kemudian uang itu ia simpan dalam dua plastik sebagai celengan di rumahnya. Ada dua celengan terbuat dari plastik yang berisi uang milik Samin. Celengan itu diletakkan di lemari dekat tumpukan buku.

Anehnya, buku-buku di sekitar celengan uang milik penjaga sekolah di Solo itu tidak dimakan rayap. Rayap justru masuk ke dalam wadah tabungan dan memakan uang-uang kertas di dalamnya. Samin masih beruntung, hanya satu celengan yang dimasuki rayap, sementara satu celengan lainnya aman dan uang di dalamnya masih dalam keadaan utuh.

Samin juga masih beruntung uang rusak dimakan rayap yang memenuhi persyaratan ditukar dengan uang baru bisa mencapai Rp20.220.000.

“Ini jumlah paling optimal untuk uang yang rusak dimakan rayap. Kami juga telah membantu maksimal menyusun dan merekonstruksi serpihan-serpihan uang kertas agar luasannya minimal 68 persen dari ukuran aslinya,” ujar Nugroho Joko Prastowo, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Solo, Kamis (15/9/2022).

Kasus Samin bukanlah yang pertama. Sudah banyak kasus seperti ini salah satunya yang sempat heboh adalah uang Rp15 juta milik Nurhaya (49), warga Kecamatan Iwoimendaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara yang juga rusak dimakan rayap. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk merenovasi rumahnya jadi lebih layak huni. Ia menabung selama satu tahun dan menyimpan uangnya di bawah kasur tempat tidurnya.

Menyimpan dengan Aman

Menyimpan uang di rumah memang berisiko tinggi. Dari mulai hilang karena pencurian hingga hancur dimakan rakyat. Banyak pihak menganjurkan untuk menyimpan uang di perbankan karena akan lebih aman. Namun masih banyak warga yang memilih menyimpan uang di rumah.

Ada beberapa saran yang bisa Anda lakukan untuk menjaga uang tidak rusak walaupun disimpan di rumah. Brankas mungkin menjadi tempat yang aman untuk menyimpan uang. Hanya saja, harga brangkas masih cukup mahal, sehingga banyak orang yang memilih menyimpannya di bawah kasur.

Saran lainnya, sebaiknya tempatkan uang yang akan disimpan dalam kantung plastik. Kalau perlu, gunakan plastik khusus yang bisa menjaga kualitas uang lebih baik karena tidak menempel pada lembaran yang bisa merusak tampilan fisiknya. Hindari menyimpannya di lemari kayu apalagi tanpa dibungkus dengan plastik. Karena kayu sering menjadi tempat berkembang biaknya rayap.

Selain rayap, sebenarnya risiko lain dari menyimpan uang di rumah adalah jamur. Uang yang disimpan di tempat lembab akan rentan dihinggapi jamur. Ini tentu akan merusak uang yang disimpan. Simpanlah di tempat yang kering.

Sementara itu, mengutip Banknoteworld, penting bagi Anda apalagi bagi penggemar urang kertas untuk memperhatikan cara penyimpanan yang benar agar tidak mengalami kerusakan. Di mana Anda menyimpan uang sama pentingnya dengan bahan apa yang akan digunakan untuk menyimpan uang itu.

“Hal utama adalah menyimpan uang di tempat yang sejuk dan kering. Anda harus memastikan bahwa uang berada di tempat dengan kelembaban rendah, dengan kelembaban yang disarankan antara 45 dan 55 persen,” ungkapnya.

Uang juga tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Tidak disarankan juga untuk menyimpan uang kertas di loteng atau ruang bawah tanah karena terlalu banyak panas atau kelembaban akan mempengaruhi kualitas bahan. Pastikan suhu di tempat penyimpanan tidak melebihi 23 derajat Celsius.

Saat menangani uang, disarankan agar Anda mengenakan sarung tangan katun lembut atau nitril. Selain itu, cobalah untuk membatasi frekuensi penanganan uang kertas untuk menghindari kerusakan. Noda pada uang kertas bisa terjadi karena Anda memegangnya dengan tangan kosong. Anda mungkin berpikir bahwa telapak tangan tidak lembab, tetapi pada kenyataannya, mengandung air dan minyak, yang akan berpindah ke uang dan menurunkan kualitasnya.

“Lakukan pemeriksaan rutin untuk melihat bagaimana kondisi uang Anda. Dengan cara ini, Anda dapat menemukan dengan segera kerusakan sekecil apa pun sebelum uang rusak terlalu jauh,” jelasnya.

Sedangkan Kepala KPw BI Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, meskipun saat ini bahan uang kertas semakin baik, namun masyarakat harus berhati-hati ketika menyimpannya agar tidak rusak. Ia memberi saran agar uang disimpan di tempat kering jangan di tempat yang lembab. Hal ini dilakukan agar uang tidak berjamur.

Ia juga mengingatkan jangan terlalu lama menyimpan uang di rumah. Tempat penyimpanan pun harus dicek berkala. “Namun tempat yang paling aman dan terbaik menyimpan uang adala di bank,” katanya.

Setuju, cara menyimpan uang terbaik adalah di perbankan. Hal ini mengingat salah satu fungsi bank adalah untuk menyimpan uang. Uang di bank juga dicatat dengan baik dan bisa menyimpan uang dengan jumlah yang banyak serta berjangka waktu lama. Selain itu, menyimpan uang di bank juga bebas dari risiko pencurian seperti saat menyimpan uang di rumah.

Back to top button