Tuesday, 02 July 2024

Masa Bodo dengan Debat Capres AS, Warga Gaza Sebut Biden-Trump Antek Israel

Masa Bodo dengan Debat Capres AS, Warga Gaza Sebut Biden-Trump Antek Israel


Warga Palestina tidak peduli dengan keriuhan debat capres Amerika Serikat (AS), antara petahana Joe Biden dengan penantang Donald Trump.

Mereka menilai tidak satu pun hal dalam debat itu yang mengakomodasi kepentingan rakyat Palestina, khususnya di Gaza. Penampilan kedua calon pemimpin tersebut justru memperkuat dukungan terhadap Israel.

Dilansir Reuters, Warga Gaza Hossam Youssef Al-Araj menilai, sepanjang debat kedua tokoh tersebut jelas terlihat hanya mencari cara untuk mendukung zionis, sama-sama berkomitmen memberikan Israel senjata destruktif.

“Cara terbesar untuk jadi presiden adalah dengan pertumpahan darah anak-anak, orang tua dan wanita Palestina. Mereka sama sekali tidak melayani kepentingan rakyat palestina. Pemandangan yang Anda lihat di sini (Gaza) adalah bukti terbesar dari sifat kriminal dan brutal pemerintah Amerika,” tuturnya, dikutip Minggu (30/6/2024).

Diketahui, saat debat pada Kamis (27/6/2024) waktu setempat, Trump menuduh Presiden Biden sebagai orang Palestina yang buruk. Ia juga mengatakan Israel harus menyelesaikan pekerjaannya. Tentu saja komentar ini memicu kemarahan dan tuduhan rasisme.

Komentar aneh yang dilontarkan Trump ini terjadi selama segmen kebijakan luar negeri dalam debat berdurasi 90 menit, yang diselenggarakan CNN.

Mengutip The New Arab (TNA), setelah ditanya tentang bagaimana pemerintahannya akan mengakhiri perang, Biden menegaskan kembali rencana tiga langkah yang ia tetapkan bulan lalu untuk mencapai gencatan senjata dan lagi-lagi menuduh Hamas sebagai satu-satunya pihak yang menginginkan perang berlanjut.

Trump menanggapinya dengan menganjurkan Israel untuk melanjutkan perangnya dan membiarkannya menyelesaikan tugasnya. “Dia tidak mau melakukan itu. Dia menjadi seperti orang Palestina, tapi mereka tidak menyukainya karena dia orang Palestina yang sangat buruk. Dia orang yang lemah,” tutur dia.

Gencatan senjata yang diusulkan Biden, diumumkan pada 31 Mei, telah mendapat tanggapan yang tidak jelas dari Israel. PM Netanyahu mengatakan bahwa perangnya di Gaza tidak akan berakhir dan hanya akan menyetujui kesepakatan gencatan senjata sebagian dengan imbalan pembebasan 116 sandera Israel yang tersisa di Gaza.

Hamas telah mencari jaminan bahwa gencatan senjata akan mengakhiri perang secara permanen di Gaza, yang telah menyebabkan Israel membunuh 37.765 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.