Empati

Mari Bantu Hadirkan Senyum untuk Perempuan Korban Kekerasan saat Lebaran

Kaum hawa yang menjadi korban kekerasan, baik seksual maupun KDRT dinilai berhak menerima zakat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya bersama keluarga.

Terlebih lagi, zakat bukan hanya sekadar mengentaskan kemiskinan tapi juga keadilan sosial untuk semua umat manusia.

Atas dasar itulah Ketua Pusat Studi Islam Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, Yulianti Muthmainnah terus berupaya menggalang dana membantu para perempuan korban kekerasan mendapatkan haknya.

Mbak Yuli, sapaan akrabnya, menilai pembelaan dan perlindungan terhadap perempuan adalah suatu hal yang penting. Program yang diinisiasi adalah zakat bagi perempuan korban kekerasan seksual dan KDRT.

Dari program itu menghasilkan buku berjudul ‘Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang diterbitkan PSIPP ITB-AD. Buku tersebut dijual dan seluruh keuntungannya dijadikan sebagai santunan dan zakat untuk para perempuan korban kekerasan.

Namun sayangnya, masih banyak yang belum tergerak hatinya untuk ikut membantu berdonasi. “Belum banyak yang mau menyisihkan sebagian hartanya, atau berzakat dan sedekah, untuk para korban perempuan dan anak ini. Tahun lalu kami hanya bisa mengumpulkan belasan juta rupiah. Padahal yang dibina oleh PSIPP dan teman-teman lain cukup banyak,” katanya.

Padahal Allah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 60 menyebutkan, “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

Layak menerima zakat

Terkait hal ini, Ketua Dewan Syariah Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Pusat, Hamim Ilyas menilai perempuan korban kekerasan seksual layak menerima zakat, pasalnya mereka adalah korban penindasan.

“Dulu salah satu yang berhak menerima zakat adalah korban perbudakan. Perbudakan seperti di masa lalu kini sudah tidak ada. Namun, sekarang masih ada penindasan,” jelasnya.

Mereka masuk golongan riqab, karena mereka menjadi korban perbudakan modern, korban kekerasan, KDRT, kekerasan, perdagangan manusia, dan lain-lain. Perempuan dan anak korban kekerasan juga masuk kategori fi sabilillah karena mereka sedang berjuang untuk keluar dari garis kezaliman dan kemungkaran.

Ketika korban kekerasan dan keluarganya terpuruk karena kejadian yang menimpanya sehingga sandang, papan, pangan, pendidikan serta kesehatannya tak terpenuhi dengan baik. Sehingga zakat dapat diberikan kepada mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Karena itulah, Mbak Yuli berharap muncul kesadaran baru bagi semua pihak dalam memperkuat nilai-nilai ukhuwah nisaiyah (persaudaraan sesama perempuan) membantu para korban kekerasan seksual.

PSIPP ITB-AD mencatat sedikitnya ada 500-1.000 perempuan korban kekerasan yang mesti dibantu untuk mencukupi kebutuhan sekaligus menghidupi anak-anaknya.

PSIPP ITB-AD bersama Inilah.com membantu

Kini PSIPP ITB-AD bekerja sama dengan Inilah.com menggalang dana untuk hadiah lebaran bagi mereka. Mereka membutuhkan uluran tangan dari kita semua.

Di Bulan Ramadan yang penuh berkah ini, mari kita bersama-sama menggalang kemanusiaan untuk mencukupi kebutuhan mereka.

Dengan menekan tombol donasi untuk menyisihkan sedikit rezeki, tentunya kita ikut membantu mewujudkan harapan dan cita-cita mereka.

Penggalangan dana ini diharapkan dapat membantu perempuan-perempuan di luar sana menjadi lebih kuat, dan tegar.

Hasil donasi ini akan digunakan sebaik mungkin untuk membantu para korban, siapa pun korbannya. Donasi dapat dikumpulkan dengan cara klik di sini.

Ayo donasi di sini

Yuk, bantu kebutuhan hidup ratusan bahkan ribuan perempuan korban kekerasan. Caranya mudah:

1. Klik tombol ‘Donasi sekarang!’
2. Masukkan nominal donasi.
3. Pilih metode pembayaran (Dompet Kebaikan/GO-PAY/DANA/ShopeePay/LinkAja/Jenius Pay/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI/Mandiri/Mandiri Syariah/Kartu Kredit).
4. Teman-teman akan mendapat laporan via email.

Terima kasih, #OrangBaik!

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button