News

Luhut Minta Tidak Ada Lagi OTT Pejabat Negara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ingin ke depannya tidak ada lagi Operasi Tangkap Tangan atau OTT pejabat negara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebab sebagai negara yang bermartabat, Indonesia harus memiliki ekosistem yang baik. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi untuk mengurasi terjadinya korupsi.

“Kita tidak mau melihat ada OTT ke depan. Kenapa? Negara yang bermartabat tentu punya ekosistem yang baik,” kata Luhut dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).

Menurutnya, Indonesia harus terus melakukan peningkatan efisiensi melalui digitalisasi. Sebab anggaran belanja pemerintah jumlahnya mencapai Rp1.200 triliun. Selain itu anggaran belanja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang jumlahnya mencapai Rp400 triliun.

“Itu semua kita digitalisasi. Ekosistem ini yang harus kita perbaiki dengan digitalisasi tadi,” kata dia.

Luhut mengatakan, dengan digitalisasi pemerintah bisa menghemat anggaran hingga 27 persen. Dengan begitu jumlah permintaan negara nantinya bisa naik. “Dengan digitalisasi kita bisa menghemat sampai dengan 27 persen,” pungkasnya.

Luhut Sempat Kritik OTT KPK

Sebelumnya, Luhut juga pernah melontarkan kritik terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Dalam hal ini Luhut menyoroti soal aksi OTT yang KPK lakukan.

Menurutnya, KPK tidak perlu sedikit-sedikit tangkap orang. Luhut menyebut apa yang dilakukan KPK melalui OTT tidak baik untuk keberlangsungan negeri ini. Bisa mencemarkan citra baik Indonesia.

“Kita nggak usah bicara tinggi-tinggilah. OTT-OTT ini kan nggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget. Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita,” ujar Luhut, di acara peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024, Selasa (20/12/2022).

Luhut bercerita bahwa citra Indonesia di mata dunia sudah sangat baik, hingga dirinya pun sempat diwawancarai media asing di London. Ia mengatakan, Indonesia sudah sangat dipuji usai berhasil menyelenggarakan KTT G20 di Bali, pada November lalu.

Dalam sesi wawancara itu, Luhut menjelaskan bahwa semua keberhasilan yang berhasil Indonesia raih, berkat memiliki empat pilar penunjang. Dari keempat pilar tersebut Luhut menekankan kepada media asing terebut, bahwa kunci kemajuan bangsa Indonesia adalah digitalisasi. Hal ini pula yang diinginkan Luhut, untuk ditiru dan diadopsi KPK.

“Saya jelaskan mengenai Indonesia. Saya bilang ada empat pilar kami. Satu efisiensi, efisiensi apa digitalisasi. Kedua hilirisasi, yang ketiga dana desa, itu saya jelaskan kepada mereka. Tapi dua pertama tadi itu kunci Bapak/Ibu sekalian,” ucapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button