Arena

Loh Kean Yew, Ancaman Serius Tunggal Putra Dunia

Tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew sukses mencuri perhatian di ajang Indonesia Open 2021 yang berakhir Minggu (28/11/2021) kemarin.

Meski harus puas sebagai runner up setelah kalah dari Viktor Axelsen, penampilan Loh Kean benar-benar super.

Mungkin anda suka

Pebulutangkis peringkat 26 dunia itu sukses menjungkalkan pemain yang berperingkat jauh di atasnya.

Bahkan pemain nomor satu dunia, Kento Momota dibuat bertekuk lutut menghadapi Loh Kean.

Bentrok keduanya di babak 16 besar berhasil dimenangkan Loh Kean lewat rubber gim dengan skor 21-7, 17-21, 21-19.

Di gim pertama, Momota bahkan harus kalah dengan skor mencolok.

Di babak selanjutnya, penampilan Loh Kean kembali membuat takjub. Menghadapi tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, Loh Kean menang cukup mudah, 21-9, 21-4 dalam 25 menit saja. Lagi-lagi dengan skor mencolok.

Di semifinal, cerita kehebatan Loh Kean berlanjut. Kembali menghadapi wakil Denmark Rasmus Gemke, Loh Kean tampil perkasa.

Dia menundukkan Gemke dua gim langsung dengan skor mencolok 21-14, 21-7. Hebat bukan.

Di partai Final menghadapi wakil Denmark terakhir, Victor Axelsen, Loh Kean sempat membuat publik Denmark deg-degan.

Kalah di gim pertama, Loh Kean mengamuk di gim kedua dan ‘hanya’ memberi angka 9 untuk Axelsen.

Namun, pengalaman Axelsen tampaknya membuat unggulan kedua ini tampil lebih tenang di gim penentuan. Sementara Loh Kean kerap membuat kesalahan sendiri hingga akhirnya kalah dan gagal juara.

Cerita kehebatan Loh Kean sebenarnya sudah mulai terlihat saat dia berhasil menjadi kampiun Hylo Open di Jerman.

Loh Kean memang menang karena Lee Zii Jia memilih mundur di gim ketiga lantaran mengalami cedera.

Tapi sebelum sampai ke final, Loh Kean sudah menumbangkan unggulan pertama, rangking 4 dunia, Chou Tien-chen dua gim langsung 21-18, 21-13.

Sayang, kesuksesan Loh Kean menjuarai Hylo Open dan Runner Up Indonesia Open 2021 tak cukup membawanya ke BWF Tour Finals 2021. Dimana hanya delapan pebulutangkis terbaik yang akan bertanding.

Anak Didik Axelsen

Final Indonesia Open antara Koh Lean vs Axelsen rupanya punya cerita menarik selain pertandingan keduanya.

Koh Lean merupakan lawan tanding Axelsen selama di Dubai.”Saya pergi ke Dubai untuk melakukan yang terbaik dalam mengasah kemampuan saya dan belajar sebanyak mungkin darinya (Viktor Axelsen),” ujar Loh Kean Yew, dilansir dari Badminton Talk.

Loh Kean direkrut Viktor Axelsen untuk berlatih bersama setelah Axelsen memutuskan pindah basis latihan di Dubai pada Agustus kemarin.

Selain Loh Kean, Axelsen juga mengundang empat pebulutangkis papan tengah lainnya. Dua di antaranya bernama Axel Henrik Parkhoi dan Marcus Viscovich.

Axelsen bahkan juga membiayai sendiri biaya pelatihan selama sebulan bersama lima sparring partnernya tersebut.

Kesempatan berlatih dengan peraih medali emas Olimpiade Tokyo tentu menjadi hal yang berharga bagi Kean karena dia bisa mendapatkan tambahan ilmu.

Darah Malaysia Hasil Naturalisasi

Singapura tentu bangga dengan keberhasilan Loh Kean di kejuaraan bulutangkis dunia.

Singapura sendiri bukan nama besar dalam dunia bulutangkis. Keberhasilan Loh Kean menjuarai Hylo Open serta runner up Indonesia Open menjadi prestasi besar untuk negara.

Namun tidak banyak yang menyadari bahwa Loh Kean bisa mewakili Malaysia  jika bukan karena naturalisasi.

Pemain 24 tahun ini lahir di Penang, Malaysia Loh Kean merupakan produk asli dari Badminton Penang.

Saat itu Loh Kean sudah mencuri perhatian saat berhasil menggulingkan juara dunia lima kali Lin Dan  pada 2019 untuk merebut mahkota Thailand Masters. Prestasi cemerlang itu membuat BA (SBA) Singapura menawarinya beasiswa di Singapore Sports School.

Kakak Loh Kean, Kean Hean, pemain ganda tim nasional Singapura, pertama kali pindah ke Kota Singa pada 2009, sebelum Loh Kean menyusul setahun kemudian.

Pebulu tangkis lain yang menorehkan namanya di buku sejarah Singapura pekan lalu adalah Yeo Jia Min yang mencapai final tunggal putri Hylo Open. Orang tuanya yang lahir di Malaysia telah pindah ke Singapura.

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button