Market

Larangan Ekspor CPO Gerus IHSG, Tiga Saham Jadi Pilihan di Sesi Kedua

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang sideways alias mendatar hingga penutupan sesi kedua perdagangan Selasa (26/4/2022) jika support di 7.148 dapat bertahan. Tiga saham jadi pilihan di sesi kedua perdagangan.

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, IHSG berakhir melemah 0,26% ke posisi 7.197,56. Investor asing tercatat melakukan net buy hingga Rp279,48 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak asing beli adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sedangkan 5 saham yang ramai asing jual adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS siang ini berakhir menguat ke level 14,410 ketimbang hari sebelumnya di level 14,458. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) mengalami kenaikan ke level 7,116% dari 7,043% pada hari sebelumnya.

Faktor COVID-19 di China dan Larangan Ekspor CPO

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini kembali berakhir negatif meski sempat menguat di awal perdagangan.

“Sementara itu, bursa regional Asia lainnya terlihat bergerak dalam tren yang relatif positif terdorong oleh bursa Hang Seng yang terlihat menguat lebih dari 1%,” katanya dalam ulasan yang rilis di Jakarta, Selasa (26/4/2022) siang.

Kondisi tersebut, kata dia, bisa jadi hanya berupa technical rebound. “Sebab, investor di Asia terlihat masih tetap mencermati perkembangan pandemi COVID-19 di China yang kembali meningkat dan pada akhirnya membuat Pemerintah China berencana untuk kembali menambah jangkauan deteksi massal,” papar dia.

Kondisi tersebut, menurut dia, berpotensi memperluas cakupan lockdown dan tentunya akan semakin membebani laju pemulihan ekonomi China.

Kembali ke domestik di mana pelemahan IHSG kali ini tampaknya masih dipengaruhi oleh kebijakan larangan eskpor CPO yang telah Presiden Jokowi keluarkan sejak Jumat (22/4/2022)  kemarin.

Secara teknikal, menurut Hendry, IHSG sebenarnya masih berpeluang untuk bergerak sideways. Sebab, IHSG masih mampu bergerak di atas 7.148. “Kami melihat 7.148 berpeluang menjadi level support krusial bagi IHSG,” ungkap dia.

Jika level support tersebut tidak mampu bertahan, IHSG berpeluang bergerak bearish. “Jika itu yang terjadi, indeks berisiko menguji level support selanjutnya di 7.080-7.005,” ucapnya.

Tiga Saham Pilihan di Sesi Kedua

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam transaksi saham sesi kedua hari ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

“Saham UNVR kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 3.680,” ujarnya.

Secara teknikal, support berada di 3.680 dan resistance 4.150. Rekomendasi speculative buy untuk UNVR di level 3.810-3.880.

  1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

“Saham SMGR kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 6.150,” tuturnya.

Secara teknikal, support berada di 6.150 dan resistance di 6.750. Rekomendasi speculative buy untuk saham SMGR di level 6.300-6.375.

  1. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)

“Saham BFIN kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 1.215,” ungkap Hendry.

Secara teknikal, support berada di 1.215 dan resistance 1.340. Rekomendasi speculative buy untuk saham BFIN di level 1.255-1.270.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button