News

LaNyalla Singgung SBY Setuju Pilpres Dihapus, Demokrat: Tidak Benar!

Pernyataan Ketua DPD LaNyalla Mattalitti yang menyuarakan dekrit presiden untuk menghapus pilpres langsung dan mengembalikan pemilihan presiden melalui MPR turut ditanggapi Partai Demokrat. Pasalnya, dalam argumentasinya yang disampaikan melalui rekaman audio dan tersebar di kalangan wartawan, LaNyalla menyebut Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat setuju pilpres dihapus namun dibatalkan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, menepis pernyataan LaNyalla itu. Dia menegaskan SBY merupakan presiden pertama hasil pilpres langsung, dan tidak terbersit untuk membatalkan pilpres langsung. “Tidak benar itu. Justru SBY mendukung pemilihan langsung,” kata Syarief, kepada Inilah.com, Minggu (18/12/2022).

Mungkin anda suka

Syarief menegaskan pula komitmen SBY dalam pemilu langsung ditunjukkan dengan menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Perppu itu membatalkan UU nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota yang mengatur bahwa kepala daerah dipilih oleh DPRD dicabut.

“Masih ingat Perppu Presiden SBY tentang pemilihan DPRD? Itu bukti SBY mendukung pemilu langsung,” ujarnya.

Dia meminta La Nyalla tak membeberkan pernyataan yang menyesatkan dan berbau kebohongan karena SBY justru menjadi penyelamat regulasi yang mengarah pada Pemilu tidak langsung. (Baca: Inilah Transkrip Pernyataan Kontroversial LaNyalla Soal Dekrit).

“Jangan bikin statement yang tidak benar. Kasihan rakyat,” lanjut Syarief.

Ketua DPD LaNyalla Mattalitti berkukuh mengembalikan konstitusi Indonesia pada UUD 1945 naskah asli. Argumentasinya untuk mengembalikan presiden sebagai mandataris MPR, tak lagi hasil pemilu langsung yang menurutnya sudah liberal. Dalam salah satu potongan rekaman suara, LaNyalla menyebut SBY sempat menyetujui hal itu namun membatalkannya.

“SBY dulu enggak mau. Dia yang coret. Semua sudah tanda tangan dicoret sama dia, terakhir enggak mau dia,” kata LaNyall.

Dia mengaku sedang membujuk Jokowi untuk menerbitkan dekrit untuk mengembalikan konstitusi mengikuti UUD 1945 naskah asli. “Ini Jokowi belum tentu mau lho, jangan salah lho, saya masih merayu”.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button