Market

Laba BUMN Rp126 Triliun, Bank BTN Sumbang dari Pembiayaan Perumahan

Senin, 13 Jun 2022 – 08:05 WIB

Laba BUMN Rp126 Triliun, Bank BTN Sumbang dari Perumahan

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo (Pikiran Rakyat)

Sepanjang 2021, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat laba bersih BUMN tembus 126 triliun. salah satunya disumbang dari Bank BTN.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero/Bank BTN) Tbk, Haru Koesmahargyo menerangkan, sepanjang 2021, laba bersih perseroan melenting tinggi. Bank BTN turut memberikan angin segar ke sektor perumahan yang memiliki multiplier effect ke 174 sektor lainnya.

“Tidak hanya laba bersih, sebagai pemimpin pasar di sektor kredit perumahan, kinerja positif yang Bank BTN lakukan juga ikut mendongkrak sektor perumahan yang memiliki dampak ganda ke 174 sektor turunan lain,” ujar Haru di Jakarta, Minggu (13/6/2022).

Hingga akhir 2021, emiten perbankan dengan kode saham BBTN ini, meraih laba bersih Rp2,37 triliun. Atau naik 48,30 persen secara tahunan (year on year/yoy). Di tengah pandemi, Bank BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp274,83 triliun atau naik 5,66 persen (yoy).

Kredit di sektor perumahan masih mendominasi portofolio kredit BBTN atau sebesar 89,08 persen. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 8,25 persen yoy dari Rp120,72 triliun pada 2020 menjadi Rp130,68 triliun di 2021.

Adapun, untuk produk KPR Subsidi, Bank BTN menawarkan uang muka ringan dari 1 persen, suku bunga tetap 5 persen, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp4 juta, serta bebas premi asuransi dan PPN.

Sementara itu, Bank BTN juga terus menggelar transformasi baik di sisi digital, bisnis proses, hingga kantor cabang. Di sisi digital misalnya, perseroan terus memoles produk digital banking mulai dari BTN Mobile Banking, BTN Cash Management, e-Mitra BTN, BTN Properti, hingga rumah murah BTN.

Pada sisi bisnis proses, BTN membentuk pusat untuk kredit konsumer dan komersial agar lebih efisien. Selain itu, BTN juga fokus melakukan transformasi kantor cabang yang memprioritaskan penjualan dan pelayanan.

Di samping itu, Bank BTN juga terus meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga lainnya. Perseroan juga memperdalam kemitraan dengan perusahaan yang masuk dalam rantai pasok di sektor perumahan.

Haru menjelaskan, transformasi tersebut tidak hanya sukses meningkatkan perolehan laba bersih Bank BTN, tapi juga meningkatkan efisiensi. Biaya dana BBTN misalnya sukses turun 21,31 persen yoy pada 2021 dari Rp16,04 triliun menjadi Rp12,62 triliun. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan juga turun hingga 233 basis poin yoy pada 2021.

Lini bisnis syariah Bank BTN pun ikut mencatatkan kinerja positif. Per Desember 2021, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN menghasilkan laba bersih senilai Rp185,20 miliar atau naik 37,33 persen yoy. Kenaikan tersebut disumbang kinerja penyaluran pembiayaan syariah senilai Rp27,55 triliun atau naik 9,93 persen yoy. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button