Hangout

Kucing Kok Ditembaki? Hewan Kesayangan Nabi dengan Banyak Manfaat

Penemuan kucing-kucing mati ditembak di wilayah Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat menghebohkan warga. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun memerintahkan pengusutan pelaku penembakan kucing-kucing itu. Pelakunya ternyata seorang jenderal bintang satu. Kucing patut menjadi hewan piaraan yang disayangi karena memiliki banyak manfaat bagi manusia.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Prantara Santosa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8/2022) mengatakan, sesuai hasil pengusutan, Brigjen NA menembak kucing-kucing itu dengan senapan angin miliknya. Penembakan dilakukan Selasa (16/8/2022) siang.

“Berdasarkan pengakuannya, Brigjen NA melakukan tindakan ini dengan maksud menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal/ tempat makan Perwira Siswa Sesko TNI dari banyaknya kucing liar,” kata Mayjen Prantara. Dapat dipastikan, menurut dia, motif penembakan bukan karena kebencian terhadap kucing.

Mabes TNI pun memastikan bahwa Brigjen NA akan dijerat Pasal 66 UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Juga Pasal 66A, Pasal 91B UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Hewan Dicintai Nabi

Kucing banyak dipelihara warga karena lucu dan menggemaskan sehingga tak layak dibunuh dan ditembaki. Kucing juga hewan yang sangat dicintai Nabi Muhammad SAW. Karena itu banyak para pemimpin Muslim termasuk umat Nabi Muhammad yang memelihara kucing.

Umat Islam percaya bahwa dengan melakukan kebiasaan yang sama seperti Nabi Muhammad, mereka telah melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan keyakinan mereka. Oleh karena itu, memelihara kucing dan memperlakukannya dengan baik menjadi salah satu cara untuk mendapatkan kebaikan dan pahala dari Allah.

Tidak hanya bagi umat Islam, memelihara kucing sebenarnya membawa beberapa manfaat mental dan spiritual. Oleh karena itu, tak heran jika sebagian orang memutuskan untuk menyayangi kucing dan memeliharanya di rumah. Apalagi saat ini terdapat beragam jenis kucing yang sangat lucu dan lebih bersih.

Mungkin bagi pecinta kucing tidak memerlukan penelitian ilmiah untuk membenarkan rasa sayangnya pada hewan ini. Tetapi para ilmuwan telah mempelajarinya dan menemukan bahwa kucing memberikan kontribusi pada kesehatan fisik dan mental kita.

Secara Ilmiah Bermanfaat

Menurut sebuah penelitian di Australia, mengutip Healthline, pemilik kucing memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik daripada orang yang tidak memiliki hewan peliharaan. Pada kuesioner, mereka mengaku merasa lebih bahagia, lebih percaya diri, fokus, serta mampu menghadapi masalah dalam hidup mereka lebih baik.

Mengadopsi kucing juga bisa baik untuk anak-anak. Dalam survei terhadap lebih dari 2.200 anak muda Skotlandia berusia 11-15 tahun, anak-anak yang memiliki ikatan kuat dengan kucing memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi. Semakin mereka terikat, semakin mereka merasa bugar, energik, dan penuh perhatian dan tidak lagi sedih dan kesepian.

Dengan kejenakaan dari kucing, membawa kita keluar dari suasana hati yang buruk. Dalam sebuah penelitian, orang yang memiliki kucing dilaporkan mengalami lebih sedikit emosi negatif dan perasaan terasing daripada orang yang tidak memiliki kucing. Bahkan menonton video soal kucing pun bisa membuat kita tersenyum.

Manfaat lainnya dari memelihara kucing adalah mampu mengurangi stres. Cobalah rasakan kehangatan kucing di pangkuan Anda, dan menjadi salah satu bentuk penghilang stres terbaik. Dalam sebuah penelitian, mereka yang memelihara kucing memiliki detak jantung dan tekanan darah istirahat yang lebih rendah. Mereka bahkan membuat lebih sedikit kesalahan matematika.

Melihat kucing bermain atau berakting akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, memelihara kucing merupakan alternatif yang baik untuk menghindari stres dan menjaga perasaan bahagia.

Pemelihara kucing juga lebih baik secara sosial. Penelitian telah menemukan bahwa pemilik kucing lebih sensitif secara sosial, lebih percaya orang lain, dan lebih menyukai orang lain daripada orang yang tidak memiliki hewan peliharaan. “Perasaan positif tentang anjing/ kucing dapat menimbulkan perasaan positif tentang orang lain, atau sebaliknya,” tulis Rose Perrine dan Hannah Osbourne dari Eastern Kentucky University.

Manfaat bagi Kesehatan

Memelihara kucing bisa baik untuk kesehatan. Dalam satu penelitian, peneliti mengikuti 4.435 orang selama 13 tahun. Orang yang memiliki kucing di masa lalu lebih kecil kemungkinannya meninggal karena serangan jantung daripada orang yang tidak pernah memiliki kucing. Bahkan ketika memperhitungkan faktor risiko lain seperti tekanan darah, kolesterol, merokok, dan indeks massa tubuh.

Ini berlaku untuk orang-orang bahkan jika mereka tidak memiliki kucing saat ini, para peneliti menjelaskan, yang menunjukkan bahwa kucing lebih seperti obat pencegahan daripada pengobatan untuk penyakit yang sedang berlangsung.

Dalam penelitian lain, James Serpell dari University of Pennsylvania mengikuti dua lusin orang yang baru saja mendapatkan seekor kucing. Mereka menyelesaikan survei dalam satu atau dua hari setelah membawa pulang kucing mereka dan kemudian beberapa kali selama 10 bulan berikutnya. Pada tanda satu bulan, orang-orang telah mengurangi keluhan kesehatan seperti sakit kepala, sakit punggung, dan pilek, meskipun (rata-rata) manfaat itu tampaknya memudar seiring berjalannya waktu.

Sementara mengutip drhealthbenefits, manfaat kesehatan dari memelihara kucing di antaranya dapat menghindari hipertensi. Suasana hati dan emosi yang baik, dapat membantu untuk menghindari kemarahan. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menghindari tekanan darah tinggi yang biasanya menyebabkan hipertensi.

Manfaat lain memelihara kucing termasuk untuk menghindari stroke. Melalui tekanan darah yang lebih rendah dan suasana hati yang bahagia, itu akan membantu mengatur sirkulasi darah yang lebih baik. Oleh karena itu, dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit kardiovaskular, termasuk menghindari gejala stroke.

Hati-hati bagi yang Alergi

Meskipun membawa banyak manfaat spiritual dan mental, namun tetap ada beberapa peringatan yang harus diwaspadai saat menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan. Misalnya orang dengan gejala alergi harus menghindari merawat hewan peliharaan. Banyak orang memiliki alergi terhadap bulu kucing. Hindari memelihara kucing jika mengalami gatal-gatal, bagian tubuh yang bengkak atau kulit yang kemerahan setiap kali melakukan kontak fisik dengan kucing.

Bulu kucing juga memungkinkan untuk menimbulkan sesak napas atau asma. Oleh karena itu, orang dengan gejala ini harus menghindari memelihara kucing atau hewan peliharaan lainnya.

Wanita hamil juga harus memastikan untuk menghindari hewan peliharaan ini atau hanya berurusan dengan kucing yang bersih. Karena kucing biasanya membawa virus yang disebut toksoplasma yang dapat menyebabkan keguguran fatal atau cacat fatal pada janin. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghindari penyakit tersebut adalah dengan menjauhkan diri dari kucing atau hewan peliharaan sejenis lainnya selama kehamilan.

Jadi cintailah kucing karena memang baik untuk kesehatan fisik dan mental. Namun, Anda tetap harus memastikan tidak ada alergi khusus terhadap hewan ini. Anda juga harus menjaga kebersihannya sehingga kucing tetap sehat sehingga mendapat manfaat maksimal dari hubungan persahabatan dengan hewan kesayangan Anda.

Back to top button