Tobat adalah salah satu konsep sentral dalam agama Islam, dan setiap Muslim didorong untuk terus-menerus mengevaluasi dan memperbaiki diri. Ustaz Adi Hidayat (UAH) baru-baru ini berbicara tentang topik ini dalam ceramahnya yang inspiratif, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana cara bertobat yang benar dan sungguh-sungguh.
Menurut Ustadz Adi, tobat bukan sekedar penyesalan atau permintaan maaf. Ia mengajarkan bahwa tobat harus disertai rahmat Allah. “Kalau ingin cepat tobat yang diterima oleh Allah, rasakan rahmat Allah hadir di dalamnya,” kata UAH dalam akun YouTube resminya Adi Hidayat Official, Rabu (23/8/2023).
Lebih lanjut UAH menegaskan bahwa orang-orang yang sungguh-sungguh bertobat akan mendapat jaminan dari Allah. “Orang-orang yang berusaha dengan serius tobat, dia memperbaiki diri, maka di situ mendapat jaminan dari Allah,” ungkapnya.
Tobat yang tulus akan diikuti dengan ketenangan dan kedamaian dalam hidup. “Ketenangan, kedamaian, dibersihkan yang kotor-kotornya, baru datang melimpah Anugerah,” jelas Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut.
Ustaz Adi menjelaskan bahwa Allah akan menempatkan orang yang sungguh-sungguh bertobat di surga yang lebih baik. “Ya Allah, jika memang aku betul-betul bertobat, Apakah engkau akan mengembalikan aku ke surga ya? Ya, tentu saja kamu akan dikembalikan,” paparnya mengenai dialog antara Allah dan hamba-Nya.
Motivasi adalah kunci dalam tobat. Ustaz Adi menyatakan bahwa motivasi terbaik adalah kesadaran untuk tidak larut dalam maksiat. Ia mengingatkan, “Mau sampai kapan larut dalam maksiat? Bagaimana kalau sedang bermaksiat itu wafat? Ketika sudah menyadari itu, cepat perbaiki, cepat bertobat,” sambung UAH.
“Kalau ingin cepat tobat yang diterima oleh Allah, rasakan rahmat Allah hadir di dalamnya. Orang-orang yang berusaha dengan serius tobat, dia memperbaiki diri, maka di situ mendapat jaminan dari Allah. Ketenangan, kedamaian, dibersihkan yang kotor-kotornya, baru datang melimpah Anugerah,” tutupnya.
Ceramah Ustaz Adi menekankan pentingnya kesungguhan dan keikhlasan dalam bertobat, serta janji Allah kepada orang yang sungguh-sungguh memperbaiki diri. Pesannya menantang setiap Muslim untuk merefleksikan dan memperbaiki diri, menyadari kehadiran dan rahmat Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Ibnu Naufal
Beri Komentar (menggunakan Facebook)