Ketua Koordinator Tim Kuasa Hukum Putri Chandrawathi (PC) istri dari Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis meminta tim penyidik untuk tidak melakukan pemeriksaan secara berulang.
“Kami bermohon kepada penyidik, bahwa klien kami direkam saat pemeriksaan agar pemeriksaannya tidak berulang. Karena korban kekerasan seksual sangat down apabila harus mengulang untuk mengingat kejadian,” ujarnya, Kamis (4/8/2022).
Hal ini juga ditegaskan oleh Patra M Zen selaku kuasa hukum PC yang turut menilai bahwa pemberian keterangan yang telah diberikan kliennya sebanyak 3 kali tersebut tidak lagi ada alasan untuk memberikan penderitaan berlebih bagi PC.
“Tiga kali klien kami sudah memberikan keterangan dan itu sudah cukup dalam UU Nomor 12 Tahun 2022 hasil pemeriksaan psikologis oleh psikolog itu sudah bisa menetapkan tersangka, jadi sebenarnya enggak ada alasan untuk memberikan penderitaan yang lebih terhadap korban yang melapor,” sambung Patra.
Terkait hasil pemeriksaan psikologis ini, kuasa hukum mengaku tidak tahu menahu hasilnya seperti apa. Hal ini dikarenakan hasil tersebut langsung diberikan oleh psikolog klinis yang menangani PC kepada tim penyidik polri.
Patra juga mengomentari perihal tuduhan dari berbagai komentar pedas yang menyebutkan bahwa hal seperti ini tidak mungkin terjadi pada PC karena Brigadir J merupakan bawahan Ferdy Sambo.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa berdasarkan UU TPKS hanya melalui verifikasi laporan sudah dianggap cukup.
“Sering dalam kesempatan itu, kami protes ke kuasa atau komentator yang mengatakan tidak mungkin, masa sih berani bawahan ke atasan. Kedua beban pembuktian bukan sama bu PC (terkait UU TPKS), tanpa pemeriksaan hanya verifikasi laporan itu sebenernya sudah cukup,” jelas Patra.
Tim kuasa hukum PC juga menegaskan bahwa akan lebih fokus dalam mengawal laporan dugaan kekerasan seksual ini dan tidak akan menanggapi pertanyaan lain di luar hal ini.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)