Market

Kuartal I Ekonomi Tumbuh 5,01 Persen, Ekonom: Kuartal Depan Awas Jeblok

Ekonom milenial Bhima Yudhistira menilai, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen terjadi karena keberuntungan. Jangan mudah terlena karena tantangan ke depan lebih berat.

“Pertumbuhan di q1 bisa mencapai 5 persen karena faktor boom harga komoditas. Ada luck factor, karena permintaan batu bara dan CPO naik di pasar internasional. Kinerja ekspor dan investasi yang berkaitan dengan sektor pertambangan serta perkebunan mampu mendorong pemulihan ekonomi,” papar Bhima kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (10/5/2022)..

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) ini, konsumsi rumah tangga secara perlahan menunjukkan pemulihan, lantaran ada pelonggaran mobilitas. Sektor transportasi dan pergudangan, mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi.

“Tapi kita jangan mudah terlena. Tantangan ekonomi kedepan jauh lebih kompleks dan berisiko hambat pemulihan ekonomi. Boom harga komoditas memang memberikan surplus neraca perdagangan, tapi kalau tidak diantisipasi maka bisa berimbas kepada tingginya inflasi pangan maupun energi,” tuturnya.

Di sektor keuangan, Bhima mengingatkan tren kenaikan suku bunga global yang akan mendorong perbankan melakukan penyesuaian bunga pinjaman. “Cost of fund yang naik akan tekan modal kerja pengusaha maupun pinjaman konsumsi,” ungkapnya.

Dia juga mengingatkan masih panjangnya konflik Rusia dengan Ukraina, disertai keputusan lockdown di China, bakal menganggu rantai pasok sejumlah kebutuhan barang impor untuk industri di Indonesia. “Kalau sudah begitu, kuartal depan belum tentu pertumbuhan ekonomi bisa 5 persen lagi,” pungkasnya. [ikh]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button