Arena

Kritik Tak Goyahkan Etho dalam Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mendapat kritik dan sindiran keras setelah ia mengusulkan wacana pembatasan pemain naturalisasi di klub Liga 1. Namun, Etho mengatakan bahwa ia tidak sepakat jika wacana tersebut dinilai diskriminatif seperti yang dilontarkan sejumlah pemain naturalisasi.

Dalam wawancara dengan media di Jakarta pada Selasa (7/3/2023), Etho mengatakan, “Saya rasa ga ada yang didiskriminasi kok, kalo satu klub mengukurkan naturalisasi untuk jalan singkat prestasi itu yang kita harus akur.”

Etho menegaskan bahwa jika aturan satu pemain naturalisasi untuk masing-masing klub Liga 1 dan Liga 2 sudah terbilang cukup. Bahkan dengan jumlah tim yang ada, di mana Liga 1 sebanyak 18 tim dan Liga 2 dengan 28 tim, aturan batas kuota satu pemain naturalisasi kata Etho sudah bisa membentuk dua Timnas Indonesia.

“Ini kan bukan masalah diskriminasi saya ga pernah diskriminasi saya IOC member ga mungkin saya diskriminasi,” tambahnya.

“Ini aturan yang semua harus kita mainkan untuk keseimbangan. Makanya kemarin di sarasehan Liga 2 dan Liga 1, itu klub-klub bersepakat bukan PSSI mengintruksikan bukan dong klub-klub bersepakat,” tuturnya.

Semula, beberapa pemain naturalisasi Liga 1 menyuarakan kekecewaan mereka terhadap rencana pembatasan kuota pemain keturunan oleh Ketua Umum PSSI. Etho mengusulkan bahwa setiap klub Liga 1 dan Liga 2 Indonesia hanya diperbolehkan memperkuat maksimal satu pemain naturalisasi.

Stefano Lilipaly, Ilja Spasojevic, dan Victor Igbonefo merasa kecewa dengan keputusan tersebut. Lilipaly mengungkapkan ketidaksenangan terhadap situasi ini di postingan story akun Instagram-nya, “Kalau main untuk Timnas, kita orang Indonesia. Saat main di Liga, kita orang ‘Naturalisasi’,” tulisnya.

Sementara itu, penggawa Persib Bandung Marc Klok menganggap keputusan tersebut sebagai tindakan diskriminatif, “Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama, namun kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi.”

Ezra Walian, yang juga memainkan sepak bola untuk Persib, bertanya-tanya tentang urgensi keputusan Etho. “Kebangsaan Indonesia, Keluarga Indonesia, Tinggal di Indonesia, kenapa main di Klub jadi Naturalisasi?,” tulisnya di Instagram.

Pada dasarnya, Etho beralasan bahwa pembatasan pemain naturalisasi bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pemain lokal untuk tampil di setiap tim Liga 1 dan Liga 2. Namun, rencana tersebut masih menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak, termasuk pemain naturalisasi yang merasa terdiskriminasi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button