News

Korban Tewas Akibat Demo Kematian Amini Bertambah Jadi 83 Orang

Organisasi hak asasi manusia menyebut ada 83 orang yang tewas dalam aksi demonstrasi di Iran yang sudah berlangsung selama dua pekan. Demonstasi ini terkait kematian seorang perempuan muda (22) Mahsa Amini yang tewas saat ditahan oleh polisi moral akibat penggunaan jilbab yang tidak sesuai.

“Setidaknya 83 orang, termasuk anak-anak, telah terkonfirmasi tewas dalam #ProtesIran,” demikian pernyataan organisasi Hak Asasi Iran, dalam pernyataan Twitter, dikutip dari Reuters, Jumat (30/9/2022).

Kelompok organisasi hak asasi manusia juga menyebut ada puluhan aktivis, mahasiswa, dan artis yang polisi tangkat saat demonstrasi berlangsung.

Selain itu ada sekitar 28 jurnalis yang ikut ditahan saat sedang melakukan peliputan aksi tersebut pada Kamis (29/9). Hal ini diuangkap oleh Komite Perlindungan Jurnalis di Iran.

Sebelumnya, kematian Mahsa Amini mendapat reaksi dari banyak pihak khususnya masyarakat di Iran yang mengakibatkan munculnya aksi kerusuhan. Dengan kondisi ini Pemerintah Iran mengambil sikap tegas dengan menindak para warganya yang terlibat dalam aksi demo untuk Amini.

Aksi protes terhadap Amini ini kian melebar hingga ke negara Eropa hingga Amerika Serikat. Namun Pemerintah Iran menilai ada pihak yang menunggangi aksi ini sehingga meluas.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan bahwa kematian Amini telah membawa kesedihan di negara itu. Namun, dia memperingatkan bahwa “kerusuhan” tak bakal diterima.

“Kita semua sedih dengan insiden tragis ini. [Namun], kerusuhan tak dapat diterima,” kata Raisi dalam wawancara bersama televisi negara.

Raisi juga menegaskan akan menindak wargannya yang ikut memicu kerusuhan dan demonstrasi di Iran.

“Siapapun yang berpartisipasi dan memercikan kerusuhan dan demonstrasi akan dimintai pertanggungjawaban,” katanya.

“Tidak ada seorang pun yang harus merasa takut menyuarakan pandangan mereka,” tambahnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button