Hangout

Korban Revenge Porn Makin Banyak, Ini 4 Cara Mengatasinya

Ditulis oleh: Nida Nabila Salwa

Kasus viral tersebarnya video vulgar yang diduga melibatkan salah satu artis ternama masih jadi perbincangan hangat di masyarakat. Peristiwa yang makin marak terjadi ini dikenal dengan istilah revenge porn.

Revenge porn merupakan fenomena balas dendam yang merujuk pada tindakan seseorang memposting foto atau video intim korban tanpa adanya persetujuan.

Revenge porn biasanya bertujuan untuk mempermalukan dan merusak reputasi korban. Revenge porn merupakan salah satu penyalahgunaan digital yang sangat menakutkan.

Korban dari revenge porn tidak akan mengetahui seberapa jauh konten tersebut menyebar, berapa banyak penontonnya, dan berapa banyak orang yang telah membagikannya.

Hal itu dapat membuat korban menjadi tidak tahu lagi siapa orang yang dapat dipercaya dalam dunia daring ini. Banyak korban yang mengalami trauma jangka panjang akibat dari revenge porn ini.

Sayang sekali, pemahaman tentang revenge porn masih terbatas sehingga tak jarang korban harus melindungi diri mereka sendiri dalam situasi sulit ini.

Cara Mengatasi Revenge Porn

Maka dari itu, seperti dilansir dari laman Psychology Today, seorang psikoterapis Kaytee Gillis memberikan beberapa saran yang dapat membantu korban dalam mengatasi situasi ini:

1. Percayalah bahwa ada orang-orang yang tulus mencintai

Orang yang tulus mencintai akan selalu mendukung. Mereka akan memandang tindakan pelaku sebagai kejahatan dan kekejaman tanpa menghakimi atau bahkan merendahkan korban.

Memahami bahwa apa yang diposting oleh pelaku tidaklah mencerminkan siapa Anda sebenarnya. Ini merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan dalam menghadapi revenge porn.

Jadi, tetap fokus pada hubungan positif dan dukungan nyata yang ada di depan.

2. Minta dukungan pada teman dan keluarga 

Saat berada dalam kondisi sulit seperti ini, dukungan dari orang-orang yang terdekat sangat dibutuhkan. Berbicara dan ceritakanlah pada mereka bagaimana kondisi Anda saat ini. 

Namun, pastikan untuk meminta teman dan keluarga Anda untuk tidak mengungkit-ungkit atau membicarakan konten revenge porn yang diposting oleh pelaku kecuali jika memang ada ancaman atau situasi yang lebih berbahaya.

Anda bisa mencoba untuk berhenti sejenak di dunia media sosial. Menghapus kontak dengan pelaku merupakan tindakan yang bijaksana untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada proses pemulihan.

3. Tahan godaan untuk membalas dendam

Mungkin ada perasaan kesal melihat pelaku bahagia sedangkan kamu sebagai korban merasa tersiksa.

Mungkin juga terbersit untuk melakukan hal yang serupa dengan menyakiti mereka sebagai bentuk balas dendam. Namun, hindarilah pemikiran seperti itu.

Membalas dendam hanya akan membuatmu terperangkap dalam permainan mereka dan membuat mereka merasa menang. Dibanding balas dendam, lebih baik kerahkan energi Anda untuk melakukan hal-hal yang lebih positif dalam hidup.

4. Stay positive!

Merasa rendah diri atau tidak berharga akan lebih mudah muncul saat berhadapan dengan revenge porn.

Namun, tetaplah ingat bahwa Anda telah berhasil melewati situasi yang sangat sulit dan sekarang aman. Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain atau bahkan terjerat dalam perasaan inferioritas.

Bangkitlah untuk fokus bergerak maju. Seburuk apapun kondisi yang Anda alami, pasti bisa bangkit.

Buktikan bahwa tindakan kejam mereka tidak memengaruhi diri Anda sebagai individu. Energi dan perhatian Anda terlalu berharga jika dihabiskan untuk orang yang memiliki kekejaman seperti itu.

Fokuslah untuk proses penyembuhan dan melanjutkan apa yang Anda inginkan.

Memang sangat tidak mudah dalam menghadapi revenge porn. Namun, dengan melakukan saran-saran yang telah disebutkan di atas, semoga Anda dapat lebih yakin untuk melangkah maju dan mengambil kembali kendali hidup.

Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi ini, banyak dukungan di luar sana yang tidak Anda duga.

Disclaimer: Kanal Penulis Lepas disediakan untuk tujuan informasi umum dan hiburan. Isi dari blog ini hanya mencerminkan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Inilah.com.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button