News

KontraS: Banyak Korban Terjebak di Pintu Keluar, Meninggal Tanpa Pertolongan

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengantongi temuan bahwa seluruh pintu Stadion Kanjuruhan, Malang, tertutup saat kerusuhan akibat gas air mata yang ditembakan anggota kepolisian, sehingga membuat puluhan ribu penonton berhamburan menyelamatkan diri.

Kemudian, para penonton yang panik dan kesulitan bernapas akibat gas air mata ditemukan dalam kondisi meninggal. Terlebih, para penonton juga tak mendapatkan pertolongan pertama karena penuh sesak dan terus ditembaki gas air mata.

“Temuan terakhir atau keenam, yakni masih terkuncinya seluruh pintu stadion. Banyak dari para suporter meninggal karena lambatnya pertolongan pertama yang diberikan aparat saat itu,” ujar Kepala Divisi Hukum KontraS, Andi Muhammad Rezaldy dalam konferensi pers di Malang, Jatim yang diikuti Inilah.com secara daring di Jakarta, Minggu sore (9/10/2022).

Andi menyebut, para penonton sempat terjebak di pintu keluar stadion tanpa adanya pertolongan pertama hingga akhirnya banyak korban yang meregang nyawa.

”Ketika mereka terjebak di dalam stadion, kami melihat tidak ada, maksud saya belum ada terlihat pertolongan yang dilakukan secara segera baik oleh pihak aparat kepolisian maupun pihak panitia pelaksana, sehingga kami tidak jarang menemukan korban, anaknya meninggal akibat dari efek gas air mata dan tidak mendapatkan pertolongan secara segera,” kata Andi.

Diketahui, KontraS mendapatkan temuan bahwa aparat kepolisian tak hanya menembaki gas air mata kepada para penonton yang berada di area lapangan, namun selongsong gas air mata juga dilontarkan ke tribun penonton.  Maka, lontaran gas air mata tersebut yang membuat penonton ricuh dan berhamburan untuk menyelamatkan diri dari sesaknya gas air mata.

”Hal itulah kemudian yang mengakibatkan kepanikan luar biasa yang dialami para suporter kemudian berdesak-desakan untuk keluar stadion, teman-teman harus pahami bahwa efek dari gas air mata itu berdampak secara buruk dan fatal terhadap kesehatan manusia, tidak hanya berdampak pada jarak pandangan, tapi juga berdampak terhadap gangguan pernafasan seseorang,” ungkap dia.

Apalagi, saat para penonton mencari jalan keluar untuk menyelamatkan diri, mereka mengalami kebuntuan dan terjebak karena pintu keluar stadion dalam kondisi terkunci.

“Pintu keluar yang terkunci menyebabkan para korban berjatuhan dan meninggal di dekat area pintu keluar stadion dikarenakan sesak nafas dan berdesakan saat hendak keluar stadion untuk menyelamatkan diri dari serangan gas air mata,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button