News

Konten Vulgar Mendadak Muncul saat Dubes Ukraina Minta Dukungan Indonesia

Pemerintah Ukraina tengah gencar minta dukungan dari semua negara untuk mengecam aksi invasi militer Rusia ke negaranya. Namun upaya Ukraina minta dukungan ini tak selalu berjalan mulus.

Terbukti saat Keduataan Besar Ukraina untuk Indonesia melakukan konferensi persnya via virtual zoom dengan media dari Indonesia pada Rabu (2/3/2022), ada upaya pihak tertentu yang ingin menungganginya.

Kejadian ini terjadi saat Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin sedang memberikan keterangan persnya secara virtual, tiba-tiba masuk sebuah akun dalam acara tersebut yang tak bernama atau anonim. Akun tersebut bertuliskan ipadOS yang masuk saat Dubes Hamianin menjelaskan soal kondisi terkini di Ukraina.

Awalnya akun tersebut hanya menuliskan chat-chat yang menyatakan dukungan terhadap Rusia. Padahal acara itu yang berbicara adalah perwakilan dari Ukraina.

“Rusia..Rusia..Rusia,” tulis akun anomin tersebut.

Tak beberapa lama, akun tersebut memasukan sebuah video dengan konten vulgar saat Dubes Hamianin sedang menjelaskan kondisi terkini dan meminta dukungan Indonesia.

Potongan video yang akun ipadOS sebar adalah video seorang perempuan memakai baju terusan dengan posisi tengkurap di atas sebuah meja kayu. Posisi perempuan yang tak terlihat wajahnya itu terlihat sedang merintih-rintih kesakitan karena dipukul bagian pantatnya yang sudah tersingkap dari pakaiannya.

Saat mengikuti acara virtual itu, awalnya beberapa orang yang ikut mengira hal itu adalah video soal penyiksaan dari tentara Rusia terhadap seorang perempuan warga Ukraina. Namun admin acara konferensi pers virtual itu langsung memblok akun anonim tersebut.

Rusia for the win..Rusia for the win..Rusia for the win,” tulis akun anonim tersebut sebelum dikeluarkan penyelenggara.

Setelah itu, Dubes Hamianin kembali menjelaskan soal kondisi-kondisi yang terjadi di Rusia sambil meminta dukungan dari pemerintah Indonesia atas invasi Rusia tersebut.

Namun kejadian yang sama terulang saat mendekati penghujung acara konferensi pers tersebut. Saat itu muncul lagi akun yang tak dikenal dengan nama Vicky Rios.

Akun tersebut memang tidak mengupload video yang berbau pornografi. Tetap akun itu mengirimkan gambar berlambang ISIS dengan iring-iringan musik jihad versi ISIS.

Kemudian salah satu peserta bernama Irsan Olii menulis pesan kepada admin dari perwakilan Dubes Ukraina untuk memblok akun Vicky Rois. “Slava Ukraini! Block Vicky Rois,” tulisnya.

Penyataan itu kemudian dibalas oleh akun Shlomo Gould yang menyebut jika akun-akun tadi adalah akun pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin. “It is one of putin’s bots,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button