Market

Kinerja Moncer, Bank MAS Kempit Laba Bersih Rp213 Miliar di 2021

Lantaran peningkatan pada bunga bersih, PT Bank Multiarta Sentosa Tbk atau Bank MAS meraup laba bersih Rp213,13 miliar sepanjang 2021. Angka ini tumbuh 96,99 persen ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp108 miliar.

“Tahun 2021, Bank MAS dapat memberikan kinerja keuangan yang baik, serta pertumbuhan yang sehat. Bank MAS membukukan peningkatan laba sebesar 96,99 persen atau mencapai Rp213,13 miliar yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 39 persen,” kata Direktur Utama Bank MAS Ho Danny Hartono dalam jumpa pers daring yang dipantau di Jakarta, Senin (9/5/2022).

Danny menyampaikan, raihan laba tersebut juga ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 192 persen dan beban operasional yang meningkat 9 persen.

Bank MAS mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar sebesar 4,44 persen yaitu menjadi Rp20,17 triliun dari Rp19,32 triliun pada tahun sebelumnya.

Hal itu ditopang oleh pertumbuhan tabungan sebesar 43,09 persen mencapai Rp1,6 triliun, deposito tumbuh sebesar 4,62 persen mencapai Rp13,47 triliun dan giro sedikit menurun 4,07 persen menjadi Rp5,11 triliun.

“Pertumbuhan tabungan ini ditopang dari layanan digital dimana Bank MAS yang mulai menawarkan online onboarding atau pembukaan rekening secara digital tanpa nasabah datang ke cabang,” ujar Danny.

Bank juga berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar sebesar 5,31 persen dari sebelumnya Rp7,49 triliun menjadi Rp7,88 triliun.

Dalam memberikan kredit, lanjut Danny, emiten berkode saham MASB itu juga tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Kredit bermasalah atau NPL Bank juga membaik di mana rasio NPL net pada 2021 menjadi 0,51 persen dibandingkan 2020 dengan rasio 1,9 persen. Sedangkan untuk rasio NPL gross sebesar 2,48 persen pada 2021 dibandingkan dengan 3,66 persen NPL gross pada 2020.

Bank juga mampu menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada akhir 2021 mencapai 26,42 persen, di atas level yang dipersyaratkan oleh regulator. Sedangkan untuk Rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional atau BOPO sebesar 78,68 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button