Market

Kinerja Diapresiasi Pasar, Begini Penjelasan UNVR

Sepekan lalu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencuri perhatian publik karena kinerja meyakinkan. Sahamnya terbang dari Rp3.890 menjadi Rp4.800 per lembar. Naik 23,39 persen.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada bilang, memang ada momen saham UNVR mengalami penurunan cukup tajam, terutama pada periode awal pandemi. Penurunan itu juga sejatinya tidak sejalan dengan fundamental UNVR yang terjaga baik. Meski dari sisi laba turun terimbas pandemi.

Namun, penurunan laba UNVR itu masih bagus dibanding perusahaan sejenis yang mengalami rugi. Akibat salah persepsi itulah saham UNVR sempat turun sebelum kembali rebound. Salah persepsi dari pelaku pasar itulah yang menjadi biang saham UNVR sempat turun efek aksi jual.

”Kondisi fundemental UNVR tidak buruk, selama pandemi masih peroleh laba, masih tercatat untung, dibanding perusahaan lain yang justru mencatatkan kerugian,” ucap Reza, dikutip Rabu (18/5/2022).

Tekanan dari sisi biaya produksi efek kenaikan harga bahan baku, berimbas ke UNVR. Namun strategi yang dijalankan selama pandemi COVID-19 cukup mujarab.

Sekretaris Perusahaan UNVR, Reski Damayanti menjelaskan, perseroan terus memonitor secara intensif sentimen pelaku pasar terhadap pergerakan harga saham UNVR. Sejalan dengan perkembangan kinerja perseroan di setiap periode.

Reski menilai adanya sentimen positif dari para pelaku pasar dalam sepekan terakhir. Merefleksikan kinerja perseroan di kuartal I-2022, sejalan dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG) yang berfokus kepada peningkatan daya saing berkelanjutan.

Reski bilang, bauran tantangan eksternal khususnya di peningkatan harga komoditas, dan pemulihan daya beli masyarakat, menjadi tantangan utama perseroan untuk terus kreatif dan efisien.

“Unilever, sebagai emiten akan tetap berusaha kompetitif, dan senantiasa menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan di tengah persaingan yang sangat ketat,” papar Reski.

Ihwal beredarnya rumor PHK di media sosial, Reski menyatakan, manajemen dan perusahaan menghormati aspirasi karyawan serta berdialog secara konstruktif. Ke depan, perseroan berharap proses transisi dapat berjalan dengan lancar, bagi kebaikan semua dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Namun, kata dia, manajemen menyesalkan pemberitaan yang bersifat pembelokan fakta dan tidak akurat. “Terkait pemberitaan yang menyebutkan bahwa Perusahaan kembali melakukan PHK kembali pada 65 karyawan, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan,” terang Reski. [ikh]

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button