News

Kilang Minyak Cilacap Terbakar Diduga Ada Kaitannya dengan Mafia Minyak

Di balik terbakarnya kilang minyak Cilacap, mantan Anggota Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi menduga mafia migas masih kuat bercokol di PT Pertamina (Persero).

“Ya dugaan saya masih ada. Bisa jadi semakin kuat. Kalau mafia migas itu bisa bukan dari orang dalam (Pertamina). Misalnya Orang luar yang bekerja sama dengan orang Pertamina,” papar Fahmy kepada Inilah.com, Selasa (16/11/2021).

Terkait kebakaran Kilang Cilacap pada Sabtu (13/11/2021), dirinya menduga kuat unsur kesengajaannya. Pelakunya bisa orang suruhan atau malah bagian dari mafia migas. “Kalau kilang dibakar maka kebutuhan impor minyak dari Pertamina naik dong. Begitu logika sederhananya,” papar Fahmy.

Pakar Migas dari UGM ini, mengaku tidak percaya bahwa terbakarnya Kilang Cilacap milik Pertamina, disebabkan petir. Tak beda jauh dengan terbakarnya kilang Balongan, beberapa waktu lalu.

“Menurut hitungan saya, sudah tiga kali kilang Pertamina terbakar dalam setahun. Dua kali Cilacap, Balongan sekali. Masak semuanya karena petir? Gedung pencakar langit saja aman dari petir. Rasanya kok naif,” ungkapnya.

Terkait kuatnya indikasi mafia migas di Pertamina, Fahmy menilainya perlu dibongkar tuntas. Mereka adalah pemburu rente yang mengeruk keuntungan dari proyek pengadaan minyak mentah di Pertamina. Tiap hari, Pertamina harus mengimpor minyak mentah 850 ribu barel. Lalu berapa keuntungan yang dikeruk mafia migas?

Saat masih menjadi anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri (2014-2015), Fahmy bilang, mafia migas pemburu rente impor minyak menikmati cuan US$2 hingga US$3 barel per hari. “Tim sudah rekomendasikan agar Pertamina membangun kilang. Untuk mengurangi impor. Selain itu, kilang milik Pertamina sudah tua-tua, bahkan warisan Belanda. Tapi tidak dikerjakan juga. Hipotesa saya, mafia migas masih kuat,” ungkapnya.

Mengingatkan saja, salah satu tangki di Kilang Cilacap yang berisi Pertalite, terbakar pada Sabtu Malam (13/11/2021). Tangki 36T102 yang berisi 31 ribu kilo liter (KL) terbakar dan baru bisa dipadamkan pada Minggu pagi (14/11/2021).

Pada 11 Juni 2021, Kilang Cilacap terbakar. Tepatnya di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pukul 19.45 WIB, di bundwill tangki 39T-205. Sebelumnya, pada 29 Maret 2021, kebakaran terjadi di kilang minyak milik Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button