News

Khawatir Gempa Susulan, Warga Cianjur Bikin Tenda di Luar Rumah

Akibat gempa 5,6 M yang terjadi pada Senin siang (21/11/2022), warga Cianjur banyak yang mengalami trauma berat. Khususnya anak-anak dan perempuan. Mereka tak berani tinggal di dalam rumah, memilih pasang tenda di luar.

Saat dihubungi Inilah.com, Dali, warga Perumahan Pandan Jaya, Leles, Kecamatan Karang Tengah, Cianjur, mengaku harus tidur di tenda. Karena isteri dan anaknya mengalami trauma. Goncangan gempa yang cukup besar begitu membekas di otak, sulit dilupakan. “Ya, terpaksa pasang tenda, tidur di luar. Kebetulan saya punya tenda,” ungkapnya.

Mungkin anda suka

Pada Senin sekitar pukul 01.30, terjadi gempa yang begitu dahsyat, berlangsung cukup lama, sekitar 10 detik. Kala itu, Dali tengah rebahan, bersama anak yang sulung bersama istri dan mertua. Spontan saja, Dali lari sambil menggendong anak, tinggalkan rumah. Istri dan mertua pun sama.

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan potensi terjadinya gempa susulan. Seluruh warga Cianjur diharapkan tetap waspada.

Lalu berapa jumlah gempa Cianjur? Kapolres Cianjur AKBP, Doni Hermawan menyebut 61 orang meninggal. Data tersebut berlaku hingga pukul 18.00 WIB.

“Menjadi 61 orang,” kata Doni.

Doni menjelaskan, upaya evakuasi terus berlangsung. Saat ini, banyak warga yang masih tertimpa bangunan maupun longsor, setelah gempa terjadi. Oleh karena itu, Doni menyebut, jumlah korban luka maupun meninggal dunia kemungkinan masih akan bertambah.

Sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat korban meninggal akibat gempa Cianjur berjumlah 56 orang. Komandan Korps Sukarela PMI Cianjur Ujang Muhammad mengatakan, 56 korban tewas terdiri atas 40 anak-anak. Sisanya merupakan orang dewasa.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button