Kanal

Ketum PBNU: Hubungan Gus Dur dan Megawati Seperti Kakak Adik

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungkapkan, hubungan antara Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri sangat dekat layaknya kakak adik.

Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam Inspirasi Ramadan 2022 bertajuk “Inspirasi Keteladanan Gus Dur” yang ditayangkan akun Youtube BKN PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (5/5/2022).

“Gus Dur kenal dengan bu Mega sudah sejak lama, seperti kakak adik hubungannya. Sudah puluhan tahun saling mengenal, dan ada banyak hal yang beliau berdua berbagi, artinya pemikiran yang sama di antara beliau berdua, namun mungkin saja dalam politik praktis ada gesekan-gesekan, itu yang sangat wajar,” katanya.

Gus Yahya juga meluruskan anggapan-anggapan di media sosial tentang banyaknya perbedaan pendapat antara Gus Dur dan Megawati.

“Sehingga kita melihat dalam perjalanan politiknya ada momentum-momentum yang terlihat Gus Dur bersebarangan dengan Bu Mega, itu wajar saja, karena memang politik kan seperti itu, politik itu muamalah, dan di dalam wacana fiqih itu seperti orang lain yang tidak ada hubungan sama sekali. Seperti contoh transaksi dagang dengan saudara kandung dalam fiqih pun harus dilakukan secara objektif dan itu sama halnya seperti politik,” jelas Gus Yahya.

Gus Dur dan Megawati dinilai sebagai ikon perlawanan terhadap rezim Orde Baru yang banyak berbagi terkait nilai-nilai dasar kebangsaan dan kemanusiaan.

“Saya mengenal Gus Dur sejak lama, dan saya juga mengalami perubahan berkat Gus Dur, saya berubah dulu sekitar tahun 70an ada suasana baik domestik maupun global ketika islam berada dalam posisi konfliktual dihadapkan dengan aktor-aktor lain, aktor-aktor kekuasaan,” tuturnya.

Gus Yahya juga mengenang sosok Gus Dur yang mengajarkan perlawanan tanpa menggunakan kekerasan.

“Gus Dur berhasil mengubah mindset saya dan kawan-kawan generasi saya untuk berpkir cara lain, daripada melawan untuk menghancurkan, kenapa kita tidak menyumbang, berkontribusi untuk menyempurnakan saja. Ini prinsip mendasar dari Gus Dur,” pungkasnya.

Back to top button