Market

Ketimbang Naikkan Pertalite dan LPG, Faisal Basri Tantang Jokowi Tunda Proyek IKN

Ekonom Faisal Basri mendesak Presiden Jokowi menunda pembangunan IKN Nusantara senilai Rp467 triliun. Dananya bisa digunakan untuk menahan Pertalite dan  LPG 3Kg, tidak naik.

“Saya kira proyek IKN ditunda dululah. Setahun atau dua tahun, demi menjaga keuangan negara. Serta menjaga harga-harga tidak naik untuk kedua kalinya,” papar Faisal, dikutip Sabtu (16/4/2022).

Mungkin anda suka

Saat ini, kata Faisal, lebih dari separo tepatnya 52,8 persen rakyat Indonesia, masuk kategori rentan miskin, miskin dan sangat miskin. Ketika pemerintah menaikkan harga Pertalite dan BBM 3Kg maka jumlah orang miskin bakal membeludak. “Ingat, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak bisa mengurangi angka kemiskinan lho. Kan itu programnya temporer saja, kalau ada duitnya. Tidak ada displin fiskal dalam BLT,” ungkapnya.

Faisal mengingatkan, negara yang dilanda krisis ekonomi, tidak hanya karena porsi utang atau penerimaannya turun. Namun karena tidak disiplin dalam mengelola fiskal.

Dirinya juga mendorong agar pajak ekspor dikenakan kepada batu bara. Ketika harga batu bara membaik, masyarakat seharusnye seharusnya mendapat manfaat, melalui tangan pemerintah. “Ini bukan merampok. Pengusaha batu bara sudah untung besar kok. Lebih aneh kalau pengusaha batubara dibiarkan sementara rakyat kecil dibebani kenaikan harga gara-gara Pertalite dan LPG subsidi naik,” ungkapnya.

Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan, sulit bagi pemerintah untuk menghinrari kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan LPG 3 Kg. Namun, saat ini masih dalam perhitungan.

“Kita kan ada winfall benefit dari kenaikan harga komoditas seperti CPO, batubara atau nikel. Nah itu perlu dimasukkan. Selanjutnya saya setuju ada pajak ekspor batubara atau pungutan ekspor batubara. Itu bisa dialokasikan untuk meringankan beban BBM ini,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button