News

Keseriusan NasDem Capreskan Anies Mulai Dipertanyakan

Minggu, 13 Nov 2022 – 16:06 WIB

Anies Paloh - inilah.com

Anies Baswedan dan Surya Paloh saat deklarasi Capres 2024 Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)

Keseriusan Partai NasDem mencapreskan Anies Baswedan mulai dipertanyakan. Pasalnya setelah mendeklarasikan Anies sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang partai besutan Surya Paloh seperti tidak bertenaga, khususnya menggandeng Demokrat dan PKS berkoalisi mengamankan tiket pencapresan ambang batas 20 persen mengusung capres.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Partai NasDem seharusnya memastikan dahulu tiket mencapreskan Anies Baswedan. Batalnya deklarasi Koalisi Perubahan gabungan NasDem, Demokrat dan PKS yang diagendakan pada 10 November 2022 lalu mengindikasikan NasDem belum optimal meyakinkan rekan koalisi.

“Ini kan yang harus diamankan tiketnya dulu, perahunya dulu, 20 persennya dulu,” kata Ujang kepada Inilah.com, Minggu (13/11/2022).

Menurut dia, jumlah kursi parlemen NasDem yang masih di angka 10,26 persen, memerlukan dukungan dari PKS dan Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan. Kedua parpol tersebut realistis untuk digandeng mengingat adanya kesamaan platform dengan Demokrat dan modal militansi dari pendukung PKS.

Ujang mengingatkan, sejatinya langkah berani NasDem deklarasi Anies merupakan pertaruhan politik. Apabila NasDem melepas Anies begitu saja mengonsolidasikan Demokrat dan PKS maka terdapat dampak fatal yang harus diterima.

“Jadi ini pertaruhan dari NasDem untuk Anies. Jika ada salah satu dari Demokrat dan PKS tidak bergabung, ya relakan bahwa Anies tidak bisa menjadi capres,” tutur dosen di Universitas Al Azhar Indonesia itu.

Koalisi Perubahan yang awalnya direncanakan untuk deklarasi pada 10 November 2022 oleh Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat batal. Ketum NasDem Surya Paloh menyatakan batalnya deklarasi karena ketiga parpol belum mencapai titik temu kesepakatan. Namun tak disampaikan kesepakatan apa yang hendak dicapai.

Paloh juga menepis batalnya deklarasi lantaran adanya oligarki yang mau menguasai koalisi, sebagaimana pernyataan yang disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Sementara Wasekjen DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim menyebutkan, deklarasi koalisi ketiga parpol  tinggal menunggu waktu saja.

“Ini hanya soal waktu. Sekali lagi ini soal timing dan hari baik saja. Ketiganya masih tetap solid,” terang dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button