Ototekno

Keren! Siswa SMK Asal Tegal Rakit Motor Listrik dari Barang Bekas

Siswa dan Guru SMK Bhakti Praja Adiwerna, Tegal menciptakan motor listrik yang terbuat dari barang bekas. Penemuan tersebut dianggap penting karena bisa juga digunakan sebagai sumber energi.

Sepeda motor listrik yang belum diberikan nama resmi ini, semuanya terbuat dari bahan bekas, mulai dari kerangka body yang berasal dari sepeda listrik bekas kemudian di daur ulang.

Ban yang digunakan juga bekas, termasuk baterai lithium sebagai penggerak utama juga menggunakan bekas dari laptop dan bekas powerbank.

Pemakaian baterai lithium bekas, karena pihaknya tergugah untuk menjaga lingkungan dari pencemaran logam berat yang terkandung dalam baterai tersebut.

“Baterai lithium ini kalau di alam susah sekali diurai oleh tanah, mengakibatkan pencemaran tanah karena di dalamnya mengandung zat kimia. Makanya kita manfaatkan ulang , kita pilih yang masih bagus dan masih mampu menahan sampai 100 kali charger,”terang Khoirul Rohman, pengampu mata pelajaran produk kreatif kewirausahaan (PKKW) SMK Bhakti Praja Adiwerna mengutip Antara.

2602236883 - inilah.com

Sepeda motor listrik ini mampu menahan beban maksimal 80 kilogram, hampir menyamai sepeda motor listrik buatan pabrik yang mampu menahan beban hingga 100 kilogram.

Kendaraan ini dapat dipacu dengan kecepatan 30 Km/jam. Durasi pemakaian, memang masih sangat singkat, yakni 15 menit. Tapi, kata Khoirul, durasi pemakaian bisa ditambah dengan menambah baterai yang dirangkai pararel. Untuk mengisi energi cukup mengggunakan charger laptop selama 2 jam.

Khoirul menuturkan, baterai yang digunakan sebanyak 75 buah yang dirangkai dalam lima blok. Prototype sepeda motor tersebut menggunakan baterai lithium seri 18650, bekas baterai laptop dan power bank.

Kepala SMK Bhakti Praja Adiwerna Erfan Suparmono mengatakan, pembuatan prototype sepeda motor listrik ini sekitar dua bulan dari Desember hingga Januari. Perakitan dilakukan oleh siswa dibantu guru pembimbing.

“Yang membedakan sepeda motor ini dengan produk pasaran, kami menggunakan bahan bekas. Seluruhnya berupa limbah yang coba kita manfaatkan. Tujuannya menggerakan siswa untuk berinovasi memanfaatkan bahan bekas . Alhamdulillah sudah bisa,”terang Erfan didampingi Kepala Program Studi Teknik Bisnis dan Sepeda Motor (TBSM) Wahyu Cahyo Nugroho.

Erfan menyebutkan, pihaknya siap menerima pesanan dari masyarakat. Dan hal itu dibuktikan dengan menerima pesanan dari Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Suspriyanti yang langsung memesan satu unit scootic lithium untuk dipamerkan.

Untuk membuat prototype scootic lithium ini, sekolah menghabiskan biaya Rp 3,9 juta untuk operasional dan pembelian bahan baku.

Kedepannya tak menutup kemugkinan produk tersebut diproduksi massal. Kepala sekolah diharap bisa menjalin kerjasama dengan dunia usaha dunia kerja (Dudika), karena bagaimanapun juga sekolah belum mempunyai modal banyak.

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button