Sunday, 30 June 2024

Kepala BKKBN Ingatkan agar Bonus Demografi di IKN tak Menjadi Semu

Kepala BKKBN Ingatkan agar Bonus Demografi di IKN tak Menjadi Semu


Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan mayoritas penduduk di Ibu Kota Nusantara (IKN) berada di usia produktif. Ia menyebut peluang bonus demografi terlihat positif.

Namun, Ia mengingat agar hal itu tidak menjadi semu dengan banyaknya pendatang yang datang ke IKN dalam usia kerja.

“Jendela peluang bonus demografi di IKN seolah terlihat positif. Tetapi yang perlu kita ingat, itu bisa menjadi semu karena banyaknya pendatang yang tiba-tiba datang ke sana di saat usia kerja,” ujar Hasto di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2024).

Dokter Hasto menjelaskan, dampak kedatangan pendatang usia produktif di IKN menjadikan penduduk yang bekerja melimpah dibanding penduduk yang tidak bekerja. Sedangkan, perputaran uangnya terjadi di luar IKN.

“Sehingga penghasilannya menjadi ‘capital flight’ alias dikirim atau ditransfer ke keluarga, penting memperhatikan proporsi penduduk dan prospek bonus demografi di IKN,” ucap Hasto.

Hasto memprediksi di 2035 jumlah lansia di Indonesia akan semakin banyak. Di sisi lain, generasi berikutnya, terutama Gen-Z adalah generasi strawberry yang lebih kreatif tetapi lembek atau tidak kuat.

“Kondisi itu ditunjukkan oleh data BPS tahun 2023. Diketahui, sekitar 9,9 juta penduduk generasi usia 15-24 tahun di Indonesia tidak bekerja dan tidak sedang bersekolah (not in employment, education and training),” katanya.

“Angka ini setara dengan 22,25 persen dari total penduduk usia muda di Indonesia. Katakanlah lama sekolah 9,4 tahun rata- rata. Maka, bisa dipahami yang tidak lulus SD dan SMP lebih banyak dibanding yang lulus perguruan tinggi,” ujar dia menambahkan.