Hangout

Kenali 5 Langkah Pencegahan Agar Tak Terjangkit Virus Polio

Sabtu, 19 Nov 2022 – 14:52 WIB

Pencegahan Virus Polio

Mungkin anda suka

Istockphoto

Lama tak terdengar, virus polio kini kembali mengintai masyarakat terutama Indonesia. Bahkan pemerintah saat ini menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio karena terdapat satu kasus yang ditemukan di Pidie, Aceh. Lantas bagaimana langkah pencegahannya?

Penetapan status ini tampaknya mengulang cerita pada 17 tahun silam atau tepatnya pada pertengahan tahun 2005-2006. Saat itu, pemerintah melalui Kemenkes RI menyatakan status wabah atau KLB polio di 10 provinsi dan 47 kabupaten/kota dengan total kasus sebanyak 305.

Delapan tahun berselang Indonesia berhasil keluar dari wabah tersebut dan mendapatkan sertifikasi bebas polio pada tanggal 27 Maret 2014.

Alih-alih belajar dari pengalaman, Indonesia nyatanya kembali mengulang cerita kelam dengan penetapan KLB polio di Jakarta, Sabtu (19/11/2022).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu memaparkan bahwa kejadian itu ditemukan pada anak berusia 7 tahun 2 bulan di Kabupaten Pidie. Dari hasil tes, anak itu mengidap Virus Polio Tipe 2 dan Sabin Tipe 3.

“Setiap penemuan satu kasus polio untuk merupakan suatu kejadian luar biasa, jadi masuk KLB,” ujar dia.

Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.

Lantas, apa saja ragam cara pencegahan polio? Perhatikan lima langkah berikut:

1. Imunisasi

Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio.  Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup. Vaksin polio ada beberapa jenis dua diantaranya yakni Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) and Oral Poliovirus Vaccine (OPV). Jadwal pemberian vaksin diberikan sebanyak empat kali, yaitu pada anak di usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan booster-nya di antara usia 4-6 tahun.

Selain itu ada dua jenis vaksin lainnya yakni, Monovalent Oral Polio Vaccines (mOPV1 and mOPV3) dan Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV).

2. Mencuci tangan

Mengingat virus polio merupakan salah satu penyakit yang menular, salah satu upaya pencegahan yang layak wajib diketahui anak-anak adalah sering mencuci tangan dengan sabun.

Langkah menduci tangan dengan benar di era sekarang sepertinya tidak lagi menjadi hal yang minim diketahui banyak orang

Lebih-lebih masyarakat masih berkurat pada pandemi COVID-19 membuat setiap orang menerapkan rutinitas mencuci tangan setiap hari.

3. Menjaga makanan tetap steril

Anak yang telah berusia satu tahun ke atas sejatinya sudah dapat mengonsumsi makanan keluarga. Memang akan lebih baik jika sebagai orang tua tetap membuat makanan sendiri di rumah. Kualitas dan kebersihan makanan tersebut tentunya akan lebih terjaga. Namun, bukan berarti orang tua tidak boleh memberikan makanan dari luar untuk anaknya. Hanya saja, pastikan agar kualitas dan kebersihannya terjaga dengan baik.

4. Awasi anak bermain di luar ruangan

Seperti diketahui, penyebab terjadinya satu kasus virus polio di Kabupaten Pidie, Aceh, karena terdapat lingkungan yang kotor. Maxi menjelaskan salah satu penyebab terjadinya penularan virus polio bermula dari kondisi air yang tidak bersih. Akhirnya, virus tersebut terkontaminasi bersama saluran pencernaan di dalam tubuh manusia.

Adapun, satu kasus yang terjadi di Aceh disebabkan air sungai yang tercemar kotoran tinja dan dipakai bermain oleh anak-anak.

5. Jaga imunitas anak

Pemberian makanan bernutrisi merupakan kunci dalam meningkatkan daya tahan tubuh anak. Orang tua dianjurkan untuk selalu melengkapi asupan nutrisinya dengan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Pilihlah makanan yang kaya akan antioksidan, karena zat ini dapat menjaga sistem kekebalan tubuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button