Sunday, 30 June 2024

Kemenperin Lamban Keluarkan Pertek, Kontainer Isi Bom Impor Tertahan di Pelabuhan

Kemenperin Lamban Keluarkan Pertek, Kontainer Isi Bom Impor Tertahan di Pelabuhan


Gara-gara urus masalah kontainer tertahan di pelabuhan, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan terlambat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Jumat (31/5/2024).  

Mendag Zulhas, sapaan akrabnya, mengaku kedatangan tamu yakni Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose yang curhat masalah tertahannya kontainer berisi bahan peledak impor di pelabuhan peti kemas.

“Tadi menerima tamu dari Dirut PT Pindad, dia mengadu karena mendesak. Jadi saya terima dulu. Rupanya, ada impor bahan peledak, enggak bisa keluar dari pelabuhan,” ujar Mendag Zulhas.

Ia menyampaikan, bahan peledak yang diimpor PT Pindad (Persero), masuk ke Indonesia, sejak Maret 2024. Namun, persetujuan impor (PI) dari perusahaan tersebut, baru keluar April 2024.

Keterlambatan surat PI ini, karena Pertimbangan Teknis (Pertek) yang menjadi wewenang Kementerian Perindustrian (Kemenperin), prosesnya cukup lama.

“Itu sama-sama susah. Dia susah barangnya, enggak bisa keluar, Bea Cukai susah, karena takut meledak. Saya tanya, kenapa enggak bisa keluar, katanya barang datang Maret, ngurus izinnya baru April, jadi ada selisih,” kata Ketum PAN itu.

Informasi saja, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, menyebabkan 26.415 kontainer tertahan di Jakarta Internasional Containee Terminal (JICT) Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Tertahannya puluhan ribu kontainer itu, karena dalam Permendag 36/2023 mensyaratkan adanya aturan teknis, misalnya laporan surveyor dan Pertek. Sedangkan Pertek dikeluarkan oleh Kemenperin.

Sedangkan, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani melaporkan, sebanyak 16.451 kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak, telah dibebaskan. Jumlah itu setara 62,3 persen dari total 26.415 kontainer yang tertahan.

“Sejak penerbitan Permendag 8/2024 dan kunjungan kami bersama Pak Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat ini sudah diselesaikan sebanyak 16.451 atau 62,3 persen total kontainer yang tertahan,” kata Sri Mulyani, Senin (27/5/2024).

Kontainer yang tertahan di Tanjung Priok telah dibebaskan sebanyak 9.444 kontainer dari 17.304 kontainer (54,6 persen). Sementara di Tanjung Perak telah diselesaikan sebanyak 7.007 kontainer dari 9.111 kontainer (76,9 persen).

Secara keseluruhan, sebanyak 15.662 kontainer telah selesai urusan kepabeanan, 73 kontainer direekspor, dan 716 kontainer dalam pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).