News

Kemenkes RI Pastikan Ketersediaan Fasilitas Layanan Kesehatan untuk Mudik 2023

Jelang Hari Raya Idul Fitri, kebiasaan mudik lebaran terus menjadi tradisi yang dilakukan. Kegiatan tersebut tentu harus berjalan dengan sehat dan aman. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, memastikan semua fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit telah dipersiapkan untuk mengawal kegiatan mudik tahun 2023 berjalan dengan sehat dan aman.

“Pastinya fasilitas pelayanan kesehatan ya, seperti biasa kalau mudik kita siapkan baik rumah sakit maupun puskesmas di jalur-jalur mudik itu kalau bukan terkait COVID-19 ya,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Jakarta, Kamis (30/03/2023).

Masih menurutnya, layanan kesehatan yang disiapkan itu di luar penyakit COVID-19, misalnya seperti masyarakat mengalami pusing atau membutuhkan pemeriksaan tekanan darah tinggi (hipertensi). Layanan akan terintegrasi dengan Kementerian Perhubungan sampai TNI/Polri.

Layanan untuk penanganan kasus COVID-19 tetap disiagakan. Misalnya seperti memastikan ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 beserta perawatan yang akan diberikan yakni pemeriksaan PCR, reagen (pereaksi kimia) hingga ketersediaan obat.

“Itu kita siapkan tadi ventilator, kemudian kita siapkan oksigen. Kalau sekarang saya tidak terlalu khawatir ya karena oksigen sudah cukup banyak di berbagai rumah sakit ya, tetapi tetap kita pastikan hal tersebut,” katanya.

Nadia mengatakan hal lain yang juga diantisipasi adalah terkait edukasi masyarakat untuk tetap melengkapi dosis vaksin COVID-19. Sebab meski pandemi telah terkendali, masyarakat masih akan terus hidup berdampingan dengan virus.

Walaupun booster kedua tidak dijadikan sebagai kewajiban atau syarat perjalanan mudik 2023, pemerintah tetap meminta masyarakat untuk segera mendapatkan booster agar kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid yang mengikuti mudik.

Nadia menekankan vaksinasi masih sangat efektif untuk menjaga semua pihak dan mencegah seseorang menderita sakit berat dan berakhir dengan kematian.

“Ingat itu bukan buat kita saja, tapi ada orang yang berisiko tinggi, komorbid, orang dengan gangguan imunitas, itu kan masih banyak di negara kita. Apalagi ada hipertensi, dengan gagal ginjal, orang dengan diabetes mellitus, itu juga masih tinggi. Itu mereka memiliki risiko yang tinggi,” paparnya.

Sementara terkait sentra vaksinasi, Nadia menjelaskan pada mudik kali ini tidak disediakan di semua titik. Tetapi bisa disediakan secara lokal oleh pemerintah daerah, karena distribusi vaksin sekarang sudah diberikan di puskesmas.

Dia menambahkan, jika disediakan, sentra vaksinasi akan berlokasi di rest area yang memungkinkan untuk memberikan layanan vaksinasi COVID-19. Di samping itu, rencananya juga akan disediakan deteksi dini untuk pemeriksaan kencing manis hingga hipertensi.

“Jadi memang sudah jelas bahwa akan ada yang datang karena sayang sekali. Vaksin yang dibawa dalam sekian jam sudah harus tersuntikan, kalau tidak dia dianggap sudah tidak available lagi sehingga vaksin itu (berpotensi) terbuang,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button