Market

Kemendag tak Mau Buru-buru Gelar Bursa Kripto di Indonesia Meski Trennya Naik

Kementerian Perdagangan (Kemendag) tak mau terburu-buru membentuk bursa kripto di Indonesia, meski trennya terus naik. Fokus saat ini adalah menyusun regulasi perdagangan kripto.

Sebelumnya, Kemendag sempat membatalkan peluncuran bursa kripto Indonesia pada akhir Maret 2022. Padahal jadwal ini sudah Kemendag putuskan setelah batal meluncurkannya pada akhir tahun 2021.

“Kita melihat prosesnya panjang, ini bentuk komitmen kami kepada perlindungan konsumen jangan sampai ada kesan yang terburu-buru atau tergesa-gesa sehingga sampai ada proses yang kelewatan,” ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga di Jakarta, Sabtu (2/4/2022).

Dia mengatakan, pemerintah sangat berhati-hati dalam memutuskan untuk membuka bursa kripto. Sehingga seluruh prosesnya akan dijalani secara teliti agar aturan yang nanti pemerintah buat bisa melindungi konsumen.

Jerry mengaku, saat ini, tren transaksi aset kripto di Indonesia berkembang pesat. Perkembangan ini berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Saat ini produk aset kripto yang terdaftar mencapai 229 token.

“Masih ada kemungkinan bertambah dengan cara mendaftar dan mengikuti semua regulasi yang berlaku. kenapa hanya 229, itu adalah bukti bagi kita berhati-hati, kita kaga mau semua aset token kita terima,” ungkapnya.

Dia meminta masyarakat untuk bersabar dan tak terburu-buru dalam berinvestasi di sektor kripto. Sebab pemerintah masih akan menggodok aturan mainnya sehingga masyarakat terhindar dari kerugian dan penipuan.

“Paling penting adanya regulasi untuk mengatur sehingga ada produk hukum, sehingga akan membuat ekosistem yang lebih sehat untuk semua stakeholder dan akan lebih jelas dalam pencatatannya,” pungkas Jerry.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button