Tuesday, 02 July 2024

Kembalikan Formulir Pilwalkot Salatiga ke PKS, Budi Dikawal Emak-emak

Kembalikan Formulir Pilwalkot Salatiga ke PKS, Budi Dikawal Emak-emak


Suasana kantor DPD PKS Kota Salatiga mendadak meriah pada, Sabtu (8/6/2024) petang. Ternyata, pasukan emak-emak mengawal bakal calon (balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga, Budi Santoso.

Sebelumnya, nama politikus senior PKS ini, seringkali disebut bakal masuk bursa Pilwalkot Salatiga pada November 2024, berdasarkan penjaringan internal partai.

BuSan, sapaan akrabnya, mengatakan, sengaja mengajak kelompok emak-emak dalam pengembalian formulir ke PKS karena ada kedekatan khusus.

“Mereka ini pelaku UMKM, mereka konstituen saya selama menjabat anggota DPRD Salatiga. Tetapi, mereka lebih dominan teman-teman saya dari SD sampai SMA. Karena saya asli Salatiga,” terangnya, dikutip dari Inilahjateng.com, di DPD PKS Kota Salatiga, Sabtu (8/6/2024).

Dia menerangkan, selain pelaku UMKM yang masuk dalam relawan #TemanBudi juga dari unsur pecinta tanaman hias. Oleh karena, ketika mendaftar turut menyerahkan tanaman jenis jemani.

BuSan mengaku, membawa massa sekira 60 orang atas keinginan pribadi mengantar. Bahkan, kata dia memakai bando berwarna kuning dengan logo PKS karena usulan para pendukung.

“Tanaman Jemani berarti jejek imane, lalu saya naik mobil Wuling bermakna agar manakala terpilih (wali kota) menjadi orang yang eling (ingat) pada rakyat,” katanya

Selama ini, Budi mengaku punya kedekatan khusus dengan pelaku UMKM besar. Harapannya, jika terpilih, dia ingin mengembangkan sektor UMKM karena dinilai merupakan identitas Salatiga. Meski begitu, tetap memperhatikan hal lain khususnya birokrasi ramah investor.

Ketua DPD PKS Kota Salatiga, Latif Nahari memaparkan, munculnya Budi Santoso dari kader internal partai dinilai memiliki kecocokan. Pasalnya, sosok Budi telah lama di DPRD selama tiga periode.

“Sehingga, ketika beliau (Budi Santoso) naik kelas di eksekutif tentu pas. Pengalaman tiga periode sudah terbukti. Terlebih, beliau itu senior saya dan pendiri PKS Salatiga, artinya tidak kosongan (pengalaman),” ujarnya

Latif mengaku, meski muncul kader internal yang cukup potensial bukan berarti kandidat telah final. PKS kata dia, akan melakukan fit and proper test dan berkoordinasi dengan DPW PKS Jawa Tengah.

Wakil Ketua DPRD Salatiga itu menilai, kelompok emak-emak yang digalang Budi Santoso adalah langkah cerdas. Sebab, secara peta politik di Salatiga jumlah pemilih perempuan sekira 75 persen.

“Beliau sangat fokus dalam pembinaan UMKM dan sejak tahun 1998 saya bareng beliau. Beliau senior saya, nanti dilihat saja hari terakhir pendaftaran besok ada siapa lagi,” jelasnya.