Market

KEK Nongsa Batam Genjot Realisasi Investasi Pengembangan Data Center Rp60 Triliun

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa di kota Batam, Kepulauan Riau diproyeksikan turut mempercepat realisasi investasi pengembangan data center berkapasitas 400 mega watt. Nilainya mencapai US$4 miliar atau sekitar Rp60 triliun.

Sejauh ini, pemerintah telah melakukan pengembangan data center KEK Nongsa. Ini sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia dan konektivitas internasional khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Dalam kurun waktu sekitar satu tahun sejak Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2021 tentang KEK Nongsa ditetapkan, telah dilakukan ground breaking data center di KEK Nongsa, yakni pada 14 Juli 2022.

Data center yang dibangun di lahan seluas 28.730 meter persegi dengan nilai komitmen investasi Rp4 triliun tersebut merupakan milik PT GDS IDC Service asal Hongkong. Ini merupakan data center tier 3 yang memiliki kapasitas  40 MW yang akan dikembangkan dalam dua tahap masing-masing 20 MW.

“Ground breaking data center merupakan satu milestone KEK Nongsa dalam memenuhi target investasi 400 mega watt data center atau senilai US$4 miliar atau sekitar Rp60 triliun,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyerahkan salinan Peraturan Pemerintah mengenai penetapan KEK Nongsa tahun lalu.

Dengan dibangunnya data center GDS diharapkan akan memicu percepatan realisasi investasi data center lainnya di KEK Nongsa yang memungkinkan tercapainya tujuan pengembangan ekonomi digital dan konektivitas internasional. Selain itu, peluang pengembangan sumber daya manusia sebagai digital talent dapat lebih terbuka, sehingga mampu membawa Indonesia ke dalam percepatan perkembangan digitalisasi.

KEK Nongsa dikembangkan untuk sektor bisnis utama IT-Digital dan pariwisata. Perkembangan minat investasi di KEK Nongsa saat ini mengarah untuk pengembangan data center. Ke depannya, seiring dengan pengembangan IT-digital, sektor pariwisata juga tetap perlu terus dikembangkan untuk mendorong pengembangan ekosistem IT-digital agar dapat semakin tumbuh dengan pesat di KEK Nongsa.

President Director Nongsa Digital Park Mike Wiluan mengemukakan bahwa ekonomi digital Indonesia mengalami peningkatan sekitar 42 persen dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN yang berasal dari Indonesia dan mayoritas disumbang oleh e-commerce.

Indonesia telah memiliki lebih dari 2.000 start-up dan menempatkan Indonesia dalam urutan ke 5 negara dengan jumlah start-up terbesar di dunia. Keberadaan start-up dalam jumlah yang besar akan membuat ekosistem digital Indonesia sangat kondusif untuk berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan.

Setelah dilaksanakannya peletakan batu pertama ini, Pemerintah berharap pembangunan data center dapat dilaksanakan sesuai rencana. Dengan begitu, perkembangan KEK Nongsa sebagai digital bridge Indonesia ke Singapura dan mancanegara benar-benar terwujud, serta investasi dan pertumbuhan ekonomi dapat meningkat dengan pesat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button