Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, membuka opsi pelonggaran aturan kehadiran suporter tamu pada ajang Super League, nama baru dari Liga 1 untuk musim 2025/2026 mendatang.
Opsi itu diungkap Ferry, setelah PT LIB melalukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di The Langham, Jakarta, Senin (7/7/2024).
Ferry mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian lebih dalam terkait kebijakan pelonggaran suporter tandang. Hal ini seiring dengan telah diluncurkannya aplikasi bernama Sobat Liga pada pertengahan musim lalu.
Sobat Liga merupakan penyedia layanan tiket khusus untuk Super League. Mirip dengan aplikasi provider ticketing sejenisnya, Sobat Liga juga dilengkapi dengan fitur tambahan seperti face recognition dan berbagai layanan lain, termasuk fitur e-commerce di dalamnya. Platform ini akan mulai diimplementasikan secara penuh bertepatan dengan dimulainya musim kompetisi 2025/2026
“Karena kami mau launching Sobat Liga, dalam proposal kami suporter tamu itu akan kami grading (klasifikasi-red) juga,” ucap Ferry.
Meski demikian, Ferry mengatakan I-League nama baru dari LIB tidak akan sembarangan melonggarkan kebijakan kedatangan suporter tamu pada musim depan.
Untuk pertandingan-pertandingan berisiko tinggi, seperti laga antara Persija Jakarta dan Persib Bandung, pintu untuk suporter tamu bisa dipastikan tertutup. Suporter Persib tidak bisa datang ke kandang Persija, begitu juga sebaliknya.
“Arema FC sama Persebaya juga enggak akan diizinkan untuk saat ini. Ya, tapi misalnya Dewa United sama Persija, atau Dewa United sama barangkali Persebaya ini kan enggak ada sejarah juga. Enggak ada resistensi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan saat ini pihaknya tengah berupaya mendapatkan persetujuan dari kepolisian untuk mengatur kemungkinan kehadiran suporter tamu di stadion pada musim depan. Seiring dengan itu, PT LIB juga berharap rencana tersebut mendapat restu dari FIFA.
“Nah, kami lagi minta persetujuan dari pihak kepolisian nanti akan juga dipandu oleh Ketua Umum PSSI (Erick Thohir), supaya FIFA juga bisa memberikan restu kepada kami (mencabut larangan suporter tamu-red), terutama untuk klub-klub yang istilahnya tidak punya resistensi ya mudah-mudahan bisa diizinkan,” kata sosok yang juga sempat menjadi bos Persija Jakarta itu.
“Nah, kata permohonannya seperti itu. Dan kami berharap tentunya Liga Indonesia, I-League ini bisa mendapatkan restu untuk bisa ada suporter tamu,” ucapnya lagi.