Market

Kecelakaan Kerja Bertubi-tubi, Aktivis Desak Tinjau Ulang Izin Smelter GNI

Senin, 30 Jan 2023 – 22:53 WIB

pt gni bentrok inilah.com

Bentrokan antar pekerja di PT GNI, Morowali Utara, Sabtu (14/1/2023) (foto nawala)

Belum sebulan tragedi smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, meletus, kini terjadi kecelakaan kerja. Pengemudi dump truck tewas. Perusahaan abaikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), izinnya layak ditinjau ulang.

Ketua Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Morowali, Ikhsan Arisandhy mengatakan, kericuhan dan kecelakaan kerja di di PT GNI, tidak bisa dipandang sebelah mata. Mulai dari tragedi ricuh antar pekerja GNI pada Sabtu (), menewaskan 2 pekerja lokal dan 1 tenaga kerja asing (TKA) pada Sabtu (14/1/2023), kini berlanjut dengan tewasnya pengemudi dump truck pada Minggu (29/1/2023).

Ikhsan menegaskan, pemerintah daerah seharusnya sudah bisa menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk mengambil langkah tegas terhadap PT GNI.

“Ini bukan kejadian pertama, sudah terlalu sering kita mendengarkan insiden-insiden yang memakan korban jiwa. Selain bentrokan, kecelakaan kerja sangat sering terjadi di perusahaan itu,” kata Ikhsan kepada wartawan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Dia mengingatkan, serikat buruh di perusahaan tersebut sudah sering menuntut agar pihak manajemen memperhatikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

“Itukan masalah yang berulang-ulang dituntut oleh serikat buruh di sana. Anehnya pihak manajemen perusahaan seolah tidak mendengar tuntutan ini. Dan lebih parah lagi, pemerintah dari kabupaten, provinsi, hingga pusat, juga terkesan santai dengan masalah ini” bebernya.

Menurutnya, masalah ini tidak boleh dianggap remeh karena berhubungan langsung dengan nyawa manusia yang tidak dijamin dalam lingkungan kerja. Padahal pekerjaan tersebut memiliki resiko tinggi.

“Dan saya pikir perusahaan ini telah gagal dalam menjalankan tanggung jawabnya dalam hal ini. Dan untuk itu sebaiknya pemerintah segera meninjau kembali izinnya” tegas pria asal Moahino, Wita Ponda, Morowali ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button