News

Kawal Pemilu 2024 untuk Keluar dari Kegelapan Kemunduran Demokrasi

Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) mengajak segenap bangsa Indonesia untuk mengawal Pemilu 2024 agar terselenggara secara demokratis guna mengatasi kemunduran demokrasi di Indonesia.

Direktur Eksekutif LP3ES Fahmi Wibawa mengatakan, ada sinar yang bisa dipakai untuk membuka kegelapan kemunduran demokrasi di Indonesia. “Yaitu adanya Pemilu 2024. Syaratnya, pemilu harus betul-betul demokratis, transparan, dan jujur sehingga perlu kita kawal agar betul-betul menjadi harapan kita semua,” kata Fahmi saat memberikan sambutan dalam Peluncuran Outlook 2023 “Ritual Oligarki Menuju 2024”, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube LP3ES Jakarta, di Jakarta, Minggu. (29/1/2023).

Mungkin anda suka

Dengan begitu, kata Fahmi mengingatkan, bangsa Indonesia sepatutnya tidak terlalu pesimistis dengan kondisi kemunduran demokrasi yang terjadi saat ini karena penyelenggaraan Pemilu 2024 adalah harapan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Fahmi menambahkan, sebagai salah satu ujung tombak penyelenggaraan demokrasi, maka insan pers dan masyarakat sipil di Tanah Air perlu benar-benar mengawal jalannya Pemilu 2024 agar terselenggara secara demokratis.

Sebelumnya, Fahmi berpandangan bahwa pada tahun 2023 konsolidasi demokrasi, yakni upaya menyamakan cara pandang seluruh elemen bangsa untuk menjalankan agenda demokrasi secara bersama-sama mendesak dilakukan guna mencegah terjadinya kemunduran demokrasi.

“Apa yang disebut dengan konsolidasi demokrasi menjadi sangat urgen untuk (dilakukan) pada tahun 2023 untuk mengerem kemunduran demokrasi yang berlangsung terus menerus selama tiga tahun terakhir,” ujarnya.

Menurut dia, sejak tahun 2021 LP3ES senantiasa menyuarakan fenomena kemunduran demokrasi yang terjadi di Tanah Air. Bahkan, tambah Fahmi, dampak kemunduran demokrasi itu tidak hanya terasa di tingkat pusat, tetapi daerah.

Fahmi mencontohkan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti LP3ES ditemukan bahwa kemunduran demokrasi berupa pengumpulan kekuasaan di daerah dalam bentuk dinasti politik telah memperlambat pembangunan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Dengan demikian, lanjut dia, keberadaan oligarki di daerah sebenarnya telah berlangsung lama dan berdampak pada peningkatan perilaku koruptif, distorsi pelayanan publik, bahkan menurunnya kesejahteraan masyarakat setempat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button