Market

Kasus Gas Bocor di PLTP Bertubi-tubi, DPR Pertanyakan Kinerja KESDM

Anggota Komisi VII DPR asal Fraksi PKS, Mulyano mempertanyakan pengawasan terhadap pembangkit listrik tenaga panas bumi alias PLTP. Pernyataan ini terkait kebocoran gas beracun PLTP Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah,

“Kita mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap pengelolaan PLTP di seluruh Indonesia agar keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan dapat terlaksana dengan baik,” kata Anggota Komisi VII, Mulyanto, Jakarta, Senin (14/3/2022).

Mulyanto mengingatkan, sebelum kebocoran gas beracun di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng milik PT Geo Dipa (Persero) yang merenggut korban jiwa, terjadi kebocoran gas di PLTP Sorik Merapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sedikitnya 58 warga dilarikan ke rumah sakit.

Ia mengaku khawatir terkait dua kejadian tersebut. Terutama karena adanya rencana menggenjot pembangunan PLTP lebih dari 400 persen dalam beberapa tahun ke depan untuk mengejar target EBT pada 2025. “Kalau tidak cermat dan pembangunan PLTP tersebut dilaksanakan secara kejar tayang, maka yang akan menjadi korban adalah pekerja, masyarakat dan lingkungannya. Ini sangat tidak kita inginkan,” jelas Mulyanto.

Kementerian ESDM, kata dia, jangan sungkan menindak pihak-pihak yang terbukti lalai melaksanakan standar prosedur kerja. Hal itu, ujar dia, perlu ditegaskan karena kekeliruan sekecil apapun dalam pekerjaan sangat berbahaya bagi semua orang yang terlibat.

Apalagi, menurut dia, tidak sedikit PLTP yang berlokasi dekat dengan pemukiman warga, seperti PLTP Dieng Unit 2, yang sedang proses pembangunan berjarak dekat dengan permukiman warga, sehingga apabila terjadi kecelakaan di lokasi PLTP bisa menimbulkan dampak berbahaya bagi pekerja, warga dan lingkungan di sekitar PLTP.

Sebelumnya, PT Geo Dipa Energi (Persero) menyatakan siap bertanggung jawab atas insiden kecelakaan kerja yang terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit I, Jawa Tengah. Kecelakaan itu terjadi akibat kebocoran relief valve yang menyebabkan satu pekerja tewas dan enam pekerja lainnya harus dilarikan ke rumah sakit akibat menghirup gas beracun.

“Segenap manajemen dan seluruh insan Geo Dipa mengucapkan turut berduka cita atas terjadinya kecelakaan kerja tersebut. Kami juga akan bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan tersebut kepada seluruh korban yang terdampak,” kata Sekretaris Perusahaan Geo Dipa Energi Endang Iswandi dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (13/3/2022).

Endang menjelaskan kecelakaan kerja itu terjadi pada sumur eksisting PLTP Dieng Unit I yang sedang dilakukan perbaikan oleh rig kontraktor. Pada saat kejadian relief valve terbuka secara otomatis di bawah standar tekanan yang seharusnya.

Salah seorang pekerja yang merupakan pelaksana pekerjaan workover berinisiatif memeriksa relief valve di mud pump-1 yang terbuka secara otomatis, kemudian pekerja tersebut terjatuh pingsan dan dievakuasi ke Puskesmas Kejajar I Wonosobo. Kecelakaan tersebut terjadi pada 12 Maret 2022 pukul 14.55 WIB di PAD 28 yang berlokasi di Dieng, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. Endang mengklaim pelaksanaan pekerjaan itu telah dijalankan sesuai dengan standar dan keselamatan kerja yang berlaku, serta dipastikan tidak ada masyarakat yang menjadi korban dalam kejadian nahas tersebut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button