Hangout

Kasus DBD Melonjak, Nyamuk Menanti Anda Lengah

Pelan tapi pasti, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Air terus meningkat. Di Kabupaten Klaten saja tercatat kasus DBD periode Januari-Juli 2022 mencapai 297 kasus, 14 di antaranya meninggal dunia. Sementara secara nasional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga Juni tercatat 45.387 kasus DBD dengan korban meninggal lebih dari 432 jiwa.

Peningkatan kasus DBD di Indonesia terjadi terutama saat musim hujan. Cuaca yang tidak menentu, hujan panas, menyebabkan timbulnya penampungan air. Seperti tandon air, sampah bekas botol plastik atau kaca, hingga daun yang lebar. Tempat-tempat itu menjadi lokasi yang tepat perindukan nyamuk dan tumbuhnya jentik.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr Tiffany Tiara Pakasi menyampaikan, kasus DBD dilaporkan setidaknya di 449 kabupaten/kota di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi dengan kematian tersebar di 162 kabupaten/kota di 31 provinsi. “Temuan incidence rate DBD atau jumlah kasus DBD per 100.000 penduduk tertinggi terjadi di 10 provinsi,” katanya.

Bahkan angka kasus yang berasar dari nyamuk aedes aegypti kabarnya terus mengalami kenaikan hingga 52.000 kasus tersebar di seluruh Indonesia dengan 500 lebih korban jiwa. Yang harus menjadi perhatian, seperti kasus di Klaten, kasus kematian DBD ini banyak yang diakibatkan dengan terlambatnya penanganan medis.

Sebagian masyarakat masih khawatir gejala yang dikeluhkan akan dimasukkan dalam gejala COVID-19-19. “Padahal tenaga kesehatan akan membedakan pasien gejala COVID-19 dan non-COVID-19,” jelas Wahyuning Nugraheni, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

Gejala DBD

Mengingat bahayanya penyakit ini, masyarakat diminta segera mencari layanan medis apabila diduga terjangkit DBD. Pasien sebaiknya menyampaikan dengan jelas kapan mulai sakit, dan gejala apa saja yang dirasakan. Penjelasan dari pasien sangat memengaruhi penanganan medis yang diberikan dan berdampak pada proses pemulihan pasien.

Gejala DBD yang sering terjadi di antaranya, demam tinggi yang mendadak 2-7 hari, dengan suhu tubuh 38-40 derajat celcius serta terdapat bintik-bintik merah pada kulit. Jika dilakukan pemeriksaan laboratorium akan terlihat penurunan kadar trombosit dalam darah. Seringkali diiringi dengan mimisan, dan gejala klinis lainnya.

DBD bila tidak segera ditangani akan mengakibatkan komplikasi dengue shock syndrome (DSS) yang merupakan infeksi dengue yang ditandai dengan gangguan sirkulasi. Proses terjadinya dengue shock syndrome pada DBD umumnya terjadi selama 2-7 hari dan menurun setelahnya. Namun, hati-hati, justru komplikasi biasanya terjadi pada fase ini.

Komplikasi paling banyak terjadi pada hari ke-3 dan 4 sejak hari pertama sakit. Jika tidak segera ditangani, maka komplikasi ini akan mengakibatkan syok yang berisiko kematian.

Temuan utama yang menunjukkan DBD menuju DSS adalah trombosit yang diikuti dengan meningkatnya hematokrit. Menurunnya trombosit hingga di bawah 100.000 per milimeter. Kondisi tersebut akan memicu kebocoran plasma yang mengakibatkan syok hipovolemik yang berujung DSS.

Yang juga menjadi perhatian adalah kasus DBD banyak terjadi ada anak-anak di Indonesia. Sebanyak 50 persen dilaporkan pada anak usia lima tahun, dan juga menginfeksi usia 18 tahun mencapai 90 persen.

Kuncinya adalah Pencegahan

Iklim di Indonesia sangat cocok untuk perkembangbiakan nyamuk yang membawa virus penyebab Zika, Chikungunya, DBD, dan Malaria. Ini adalah penyakit mematikan, yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merenggut 1 juta jiwa setiap tahun.

Sangat penting untuk mengambil tindakan mencegah gigitan nyamuk agar diri kita tetap aman. Pemerintah sudah gencar mengingatkan masyarakat untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk aedes aegepty serta memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat mengenai penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta konsep 3M plus yang sesuai dengan standar, sehingga dapat mencegah penyebaran DBD.

Seperti rajin menguras tempat air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air hingga mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Juga memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang) yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Selain itu upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi hingga membersihkan lingkungan. Periksa pula tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar hingga menanam tanaman pengusir nyamuk.

Yang juga sering terabaikan adalah beberapa tips lain yang juga penting untuk mencegah gigitan nyamuk DBD. Seperti mengenakan pakaian longgar yang merupakan pertahanan terbaik untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Dengan cara ini nyamuk tidak akan bisa mendekati kulit. Lebih mudah bagi nyamuk untuk menggigit tubuh kita jika mengenakan pakaian yang ketat.

Selain itu, serangga penghisap darah ini sangat tertarik dengan pakaian berwarna gelap, terutama hitam. Jika Anda hendak keluar rumah, cobalah kenakan pakaian berwarna terang. Ini akan sangat membantu terhindar dari gigitan nyamuk.

Mengoleskan minyak esensial pada pakaian atau menggunakannya dalam diffuser juga dapat membantu mengusir nyamuk. Nyamuk tidak menyukai bau kayu putih, mint, serai, dan kemangi. Aroma minyak esensial ini akan menjauhkan nyamuk dan juga membantu menghilangkan bau tak sedap seperti apek selama musim hujan. Asap juga dapat membantu mengusir nyamuk. Jadi ambil karton bekas telur dan bakar di luar rumah atau juga bisa menggunakan dupa untuk asap pengusir nyamuk.

Penyakit DBD merupakan penyakit endemik yang menjadi ancaman masalah kesehatan serius di seluruh wilayah di Indonesia. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk pembawa virus dengue melalui gigitan pada manusia ini sulit sekali diatasi. Dari seekor nyamuk, bisa menyebabkan satu rumah bahkan satu kampung terkena penyakit ini secara diam-diam.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button