News

Kasus COVID-19 Naik Lagi, Menkes Sebut Ada Varian Baru

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan terjadinya kenaikan kasus COVID-19 selama beberapak pekan terakhir karena adanya varian baru.

Budi menerangkan, tren kenaikan kasus COVID-19 saat ini terjadi di hari ke-40 setelah terpapar virus. Sebelumnya sejak Natal dan tahun baru serta Idul Fitri, kenaikan kasus terjadi mulai hari ke-27 hingga 34.

“Memang kita lihat juga setiap kali lonjakan besar di setiap negara itu penyebabnya bukan hari raya keagamaan besar, tapi lebih disebabkan oleh adanya varian baru,” kata Budi dalam konferensi pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/6/2022).

Namun Budi tak menyebut nama varian baru tersebut. Ia menuturkan, varian baru ini juga terdeteksi di negara lain.

“Jadi kita confirmed bahwa kenaikan ini memang dipicu oleh adanya varian baru dan ini juga yang terjadi oleh negara-negara di luar Indonesia yang mungkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita, jadi setiap kali kenaikan varian baru kita naik,” ujarnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kenaikan kasus COVID-19 saat ini terjadi pada hari ke-41 setelah lebaran. Senada dengan Budi, Airlangga menyebut kenaikan kasus COVID-19 disebabkan adanya varian baru.

“Lebaran itu sudah 41 hari jadi relatif flat, dan memang berdasarkan pengalaman kenaikan itu karena ada varian baru, sebelumnya Delta dan kemarin Omicron yang naik,” ujar Airlangga.

Sebagai informasi, di Indonesia sudah ditemukan delapan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Saat ini terdeteksi di Bali dan DKI Jakarta, empat di antaranya merupakan kasus transmisi lokal, sedangkan sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Adapun dari delapan kasus tersebut, dua di antaranya terinfeksi BA.4. Sedangkan enam kasus lainnya terinfeksi subvarian Omicron BA.5. PAda hari ini Satgas melaporkan kembali terjadi kenaikan kasus sebesar 591 konfirmasi positif dan DKI melaporkan kasus terbanyak dengan jumlah 348 kasus.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button